Pertama, ban-ban bekas dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti bengkel atau tempat pembuangan sampah. Selanjutnya, ban-ban tersebut dibersihkan untuk menghilangkan kotoran atau minyak yang menempel.Â
Setelah itu, ban disusun memanjang di dalam lubang tanah sesuai kebutuhan, seperti yang terlihat pada gambar.Â
Struktur ban kemudian diperkuat dengan material pendukung, seperti bambu atau kawat besi, sebelum ditimbun dengan tanah kembali.
Keunggulan Gorong-Gorong dari Limbah Ban.
Inovasi ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan gorong-gorong konvensional yang menggunakan beton atau pipa PVC.Â
Pertama, biaya pembuatannya jauh lebih rendah karena menggunakan bahan daur ulang.Â
Ban bekas dapat diperoleh dengan harga murah atau bahkan gratis, sementara bahan beton dan PVC memiliki harga yang relatif mahal.
Kedua, ban bekas memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap tekanan dan korosi. Ketika digunakan sebagai gorong-gorong, ban mampu menahan beban tanah dan air dengan baik.Â
Sifat elastis ban juga memungkinkan struktur ini lebih tahan terhadap pergeseran tanah yang sering terjadi, terutama di daerah rawan gempa.
Ketiga, inovasi ini mendukung upaya pelestarian lingkungan.Â
Dengan memanfaatkan limbah ban, inovasi ini mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.Â
Selain itu, gorong-gorong dari limbah ban tidak memerlukan proses manufaktur yang menghasilkan emisi karbon tinggi, seperti pada pembuatan beton atau pipa PVC.