Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengolah Urin Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair: Solusi Ramah Lingkungan dari Limbah Cair Ternak

11 Januari 2025   20:43 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, pemanfaatan urin sapi sebagai pupuk cair dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang sering kali berdampak negatif terhadap lingkungan.

Manfaat sebagai Biopestisida

Selain berfungsi sebagai pupuk organik, urin sapi juga memiliki manfaat sebagai biopestisida. 

Bau khas urin ternak ternyata mampu mencegah datangnya berbagai hama tanaman seperti ulat dan serangga. 

Hal ini membuat urin sapi menjadi alternatif alami untuk melindungi tanaman tanpa perlu menggunakan pestisida kimia yang berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. 

Dengan pengolahan yang tepat, pupuk cair berbahan dasar urin sapi dapat memberikan perlindungan ganda bagi tanaman: meningkatkan kesuburan tanah sekaligus melindungi dari hama.

Proses Pengolahan Urin Sapi Menjadi Pupuk Cair

Mengolah urin sapi menjadi pupuk cair organik memerlukan beberapa langkah sederhana, namun efektif. 

Langkah pertama adalah mengumpulkan urin sapi di wadah tertutup untuk mencegah penguapan nutrisi. 

Urin kemudian dicampur dengan bahan tambahan seperti molase atau gula merah, yang berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme pengurai. 

Mikroorganisme ini akan membantu proses fermentasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam urin dan menghilangkan bau tidak sedap.

Proses fermentasi biasanya berlangsung selama 7--14 hari. 

Selama periode ini, penting untuk memastikan wadah tetap tertutup rapat agar proses berjalan optimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun