Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sustainable Food House: Pemanfaatan Pekarangan yang Ramah Lingkungan untuk Pemenuhan Kebutuhan Pangan dan Gizi Keluarga

25 Desember 2024   01:56 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:52 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga.

Konsep Sustainable Food House (SFH) menjadi salah satu solusi inovatif untuk menjawab tantangan ketahanan pangan global, urbanisasi, dan perubahan iklim.

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal dan berkelanjutan, konsep ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan.

Apa itu Sustainable Food House?

Sustainable Food House adalah pendekatan berbasis komunitas yang memanfaatkan ruang pekarangan rumah untuk memproduksi pangan secara mandiri dan berkelanjutan. 

Dengan mengintegrasikan praktik ramah lingkungan, seperti pertanian organik, pengelolaan limbah, dan efisiensi sumber daya, SFH bertujuan menciptakan ekosistem kecil yang sehat dan produktif.

Pekarangan sempit sekalipun dapat menjadi ladang produktif. (sumber: Jandris_Sky)
Pekarangan sempit sekalipun dapat menjadi ladang produktif. (sumber: Jandris_Sky)

Konsep ini sangat relevan di era modern, terutama di tengah tantangan akses pangan yang adil, meningkatnya harga bahan pokok, dan ancaman terhadap keberlanjutan sumber daya alam.

SFH memberikan alternatif yang praktis dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

Pemanfaatan Pekarangan untuk Pangan Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun