7. Serangga
Mengonsumsi serangga sebagai sumber protein telah lama dipraktikkan di berbagai budaya, terutama di Asia dan Afrika.Â
Menurut Forum Ekonomi Dunia, serangga merupakan alternatif yang sangat menjanjikan dalam mengatasi krisis protein di masa depan.Â
Serangga seperti jangkrik, belalang, dan ulat kaya akan protein, lemak baik, serta vitamin dan mineral.Â
Selain itu, budidaya serangga jauh lebih efisien dibandingkan dengan ternak hewan besar, baik dari segi penggunaan lahan, air, maupun emisi karbon.Â
Banyak negara saat ini mulai mengembangkan produk pangan berbasis serangga, seperti tepung serangga, yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk makanan.
8. Sereal Liar
Sereal liar, seperti fonio yang berasal dari Afrika, merupakan alternatif makanan masa depan dengan potensi tinggi.Â
Fonio adalah salah satu sereal liar yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat tumbuh di kondisi tanah yang kurang subur.Â
Fonio sering digunakan untuk membuat bubur atau minuman dan dikenal karena kandungan protein, serat, dan mineral yang lengkap.Â
Selain fonio, terdapat lebih dari 10.000 spesies sereal liar lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan.Â
Keberagaman sereal liar ini memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan alternatif pangan yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan, berbagai alternatif pangan seperti rumput laut, biji-bijian, alga, daging nabati, hingga serangga dapat memberikan solusi yang berkelanjutan.Â
Setiap alternatif memiliki kelebihan tersendiri, baik dari segi nutrisi maupun dampak lingkungan.Â