Kolektor dan pecinta batu akik masih menghargai keindahan dan nilai spiritual yang melekat pada setiap batu.Â
Bagi mereka, batu akik bukan sekadar tren yang lewat, melainkan bagian dari identitas budaya dan warisan yang harus dilestarikan.Â
Mereka terus mengoleksi dan merawat batu akik sebagai bagian dari sejarah pribadi dan budaya.
Kesimpulannya, batu akik, yang dulu menjadi tren gemerlap di Indonesia, kini telah memasuki fase senyap.Â
Fenomena ini mencerminkan dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah.Â
Meskipun batu akik tidak lagi menjadi perbincangan utama, jejaknya masih tersimpan dalam ingatan masyarakat dan tetap menjadi bagian dari kekayaan alam serta budaya Indonesia.Â
Pergeseran tren ini menunjukkan betapa dinamisnya selera dan gaya hidup masyarakat yang selalu dipengaruhi oleh waktu, ekonomi, dan perubahan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H