Namun, jika teknologi ini diadopsi secara lebih luas, WtE dapat membantu meningkatkan pasokan energi bersih, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk dan menghasilkan volume sampah yang besar.
3. Penanganan Perubahan Iklim
Teknologi WtE juga berperan dalam mendukung SDGs 13, yakni penanganan perubahan iklim.Â
Sampah yang dibiarkan membusuk di TPA melepaskan gas metana, yang merupakan salah satu gas rumah kaca paling berbahaya.Â
Dengan mengolah sampah menjadi energi, WtE mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, terutama dari TPA.Â
Selain itu, energi yang dihasilkan dari WtE berpotensi menggantikan energi dari sumber bahan bakar fosil, sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon global.
4. Kota dan PermukimanÂ
Berkelanjutan Teknologi WtE dapat membantu menciptakan kota dan permukiman yang lebih berkelanjutan, sesuai dengan tujuan SDGs 11.Â
Pengelolaan sampah yang efektif dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan perkotaan, seperti polusi udara dan masalah kesehatan.Â
Dengan memanfaatkan WtE, kota-kota di Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup penduduk kota.Â
Teknologi pengolahan sampah menjadi energi menawarkan prospek yang sangat menjanjikan dalam mewujudkan berbagai tujuan SDGs, terutama dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan, penyediaan energi bersih, penanganan perubahan iklim, dan pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan.Â