Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Hidup Itu Seperti Uap" Kelihatan Lalu Lenyap

27 Juni 2024   10:02 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehidupan kita tidak berbeda jauh dengan uap yang terlihat hanya sekejap mata sebelum lenyap tanpa jejak (dok: pribadi)

Tadi pagi mungkin kita masih bertemu seseorang saat berjalan pagi, tetapi sore harinya kita mendapat kabar bahwa ia telah tiada. 

Kehidupan manusia merupakan sebuah perjalanan yang penuh dengan misteri dan ketidakpastian. 

Kita sering dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup ini sangat singkat dan tidak dapat diprediksi. 

Fenomena alam seperti uap yang keluar dari cerek saat air mendidih dapat menjadi analogi yang tepat untuk menggambarkan betapa cepatnya waktu berlalu dan betapa singkatnya eksistensi kita di dunia ini.

Analogi ini menggambarkan betapa singkat dan rapuhnya eksistensi kita di dunia ini. 

Dalam hitungan detik, uap tersebut menghilang tanpa jejak, meninggalkan kita dengan perenungan tentang betapa sementara dan tak terduganya hidup ini.

Kehidupan kita tidak berbeda jauh dengan uap yang terlihat hanya sekejap mata sebelum lenyap tanpa jejak. 

Hal ini mencerminkan betapa rapuhnya hidup manusia dan betapa mudahnya segala sesuatu bisa berubah dalam sekejap. 

Baca juga: Harapan

Banyak dari kita mungkin pernah mengalami momen-momen tak terduga yang mengguncang kesadaran kita tentang betapa fana dan sementara hidup ini.

Kita semua pasti pernah mendengar berita yang mengejutkan tentang orang-orang di sekitar kita. 

Tadi pagi mungkin kita masih bertemu seseorang saat berjalan pagi, tetapi sore harinya kita mendapat kabar bahwa ia telah tiada. 

Kejadian-kejadian seperti ini mengingatkan kita bahwa hidup sangat singkat dan tidak bisa diprediksi.

Kenyataan bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari menekankan pentingnya menghargai setiap detik yang kita miliki. 

Setiap momen adalah kesempatan untuk berbuat baik, mencintai, dan meninggalkan jejak yang bermakna. Hal ini juga mengingatkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak penting atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Manusia yang lahir dari Ibu, memiliki umur yang singkat dan penuh kegelisahan. 

Seperti bunga yang berkembang lalu layu, atau bayang-bayang yang muncul di pagi hari dan menghilang di sore hari, kehidupan kita pun serupa. 

Kesadaran akan kerapuhan hidup ini seharusnya mendorong kita untuk lebih menghargai setiap momen yang kita miliki.

Mengisi kehidupan di dunia ini dengan bijaksana dan bermakna adalah kunci untuk mencapai keselamatan dan tujuan akhir kehidupan. 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Menetapkan Tujuan Hidup yang Jelas

Tentukan tujuan hidup yang jelas dan bermakna. Tujuan ini bisa berupa tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, serta tujuan spiritual maupun duniawi. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita dapat mengarahkan setiap tindakan dan keputusan ke arah yang benar.

2. Menggunakan Waktu dengan Bijaksana

Waktu merupakan sumber daya yang sangat berharga dan tidak bisa diulang. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan waktu dengan bijaksana. Prioritaskan kegiatan yang memberikan nilai tambah dan hindari pemborosan waktu pada hal-hal yang tidak bermanfaat.

3. Berbuat Baik dengan Ikhlas

Kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas tidak hanya membawa manfaat bagi orang lain tetapi juga bagi diri kita sendiri. Berbuat baik dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan akan mendekatkan kita pada kebahagiaan sejati dan keberkahan hidup.

4. Membangun Hubungan yang Positif

Hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan masyarakat adalah fondasi penting untuk kehidupan yang bahagia dan bermakna. Ciptakan dan pelihara hubungan yang didasarkan pada saling menghormati, kasih sayang, dan kejujuran.

5. Meningkatkan Kualitas Diri

Teruslah belajar dan berkembang. Peningkatan kualitas diri, baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual, akan membantu kita menjadi individu yang lebih baik dan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup.

6. Mengembangkan Sikap Syukur

Bersyukur atas segala nikmat dan cobaan yang diberikan adalah kunci untuk hidup yang tenang dan damai. Sikap syukur membantu kita melihat sisi positif dalam setiap keadaan dan menghargai setiap momen dalam hidup.

7. Melaksanakan Ibadah dengan Konsisten

Bagi banyak orang, menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan adalah cara penting untuk mencapai tujuan akhir kehidupan. Konsistensi dalam melaksanakan ibadah dapat memberikan ketenangan batin dan memperkuat hubungan spiritual kita.

8. Menyadari dan Menghadapi Kematian dengan Bijak

Menyadari bahwa hidup ini fana dan suatu saat akan berakhir membantu kita hidup dengan lebih bijaksana. Menghadapi kematian dengan bijak berarti kita mempersiapkan diri, baik secara spiritual maupun mental, untuk menghadapi akhir kehidupan dengan tenang.

9. Berkontribusi pada Kebaikan Umum

Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dapat memberikan rasa kepuasan dan makna dalam hidup. Hal ini juga membantu kita meninggalkan jejak yang bermanfaat bagi generasi mendatang.

Dengan mengisi kehidupan dengan hal-hal yang bermakna dan positif, kita tidak hanya mencapai tujuan hidup yang lebih baik, tetapi juga mempersiapkan diri untuk tujuan akhir kehidupan yang lebih tenang dan damai.

Waktu adalah harta yang sangat berharga, lebih bernilai dari apapun. 

Tidak seperti harta atau uang yang dapat diulang atau dicari kembali, waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali. 

Penggunaan waktu dengan bijaksana sangat menentukan kualitas hidup kita. Setiap detik yang kita habiskan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna.

Kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih, merupakan salah satu cara terbaik untuk mengisi hidup yang singkat ini. 

Seperti bayang-bayang yang memberikan manfaat meskipun hanya sementara, kebaikan yang kita lakukan juga dapat memberikan dampak positif bagi orang lain dan diri kita sendiri. 

Dengan terus berbuat baik, kita mendekatkan diri pada kebahagiaan sejati dan meninggalkan jejak yang bermakna.

Hidup yang singkat ini adalah kesempatan untuk menciptakan makna dan kebaikan. 

Mari kita manfaatkan waktu yang ada untuk berbuat baik, baik dalam bentuk ibadah maupun amal perbuatan. Dengan demikian, kita bisa membuat hidup yang singkat ini menjadi lebih berharga dan berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun