Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pohon Kalpataru: Simbol Kehidupan dan Makna Multidimensional dalam Masyarakat Indonesia

4 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 5 Februari 2024   01:29 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon kalpataru tumbuh subur dan kokoh di SMK Angkasa 1 Jakarta sangat indah mempesona (Dok. Pribadi)

Pohon kalpataru, yang menjulang di landscape mitologi Indonesia, tidak sekadar menjadi simbol kehidupan, menawarkan makna multidimensional yang meresap dalam kehidupan dan budaya masyarakat.

Dengan akar maknanya dalam bahasa Sansekerta, kalpataru menjadi pohon pengharapan, menandakan keinginan akan kehidupan yang berlimpah. 

Relief kalpataru yang indah di dinding candi-candi kuno menciptakan kisah visual tentang harapan dan spiritualitas yang melekat dalam budaya Indonesia.

Contoh aspek budaya relief Kalpataru di Candi Borobudur: 

Relief indah pohon kalpataru di Candi Borobudur tidak hanya menjadi seni visual tetapi juga menceritakan kisah kebijaksanaan dan nilai-nilai spiritual yang dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia pada zamannya.

Dalam konteks ekologi, kalpataru bukan hanya tumbuh sebagai pohon, melainkan sebagai rumah bagi berbagai jenis satwa. 

Contoh aspek ekologi hutan kalpataru di Taman Nasional Meru Betiri: 

Di taman nasional ini, pohon kalpataru tidak hanya menjadi penanda keberagaman hayati tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan satwa liar seperti badak Jawa dan burung jalak Bali.

Hutan kalpataru menjadi ekosistem yang seimbang, menandakan hubungan harmonis antara alam dan manusia. Kerimbunannya memberikan perlindungan bagi burung-burung dan makhluk hidup lainnya.

Pohon kalpataru menjadi lambang resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia. 

Lambang ini dipilih karena mewakili nilai-nilai keberlanjutan, pelestarian lingkungan, dan keseimbangan ekosistem yang menjadi fokus utama kementerian tersebut.

Pohon kalpataru di SMK Angkasa 1 Jakarta, melestarikan keanekaragaman hayati sumber daya alam secara bijak (Dok. Pribadi)
Pohon kalpataru di SMK Angkasa 1 Jakarta, melestarikan keanekaragaman hayati sumber daya alam secara bijak (Dok. Pribadi)

Dalam konteks lambang KLHK, pohon kalpataru mencerminkan komitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan mengelola sumber daya alam secara bijak. 

Penggunaan simbol ini juga menggambarkan upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, di mana kehidupan manusia dan alam berjalan seiring, tanpa mengorbankan salah satu pihak.

Pemilihan Pohon Kalpataru sebagai lambang KLHK bukan hanya mencerminkan keindahan dan kearifan lokal, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dan keberlanjutan hidup.

Sebagai lambang resmi, pohon kalpataru menjadi representasi visual dari dedikasi KLHK dalam menjaga kelestarian alam dan memberikan inspirasi untuk tindakan positif terhadap lingkungan hidup di Indonesia.

Pohon ini juga menjadi inspirasi filosofis, menuntun masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam. 

Contoh inspirasi filosofis kalpataru dalam karya seni kontemporer: 

Lukisan abstrak yang menggambarkan kalpataru oleh seniman lokal menjadi bentuk ekspresi filosofis, mengajak pemirsa untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam dan keinginan untuk keseimbangan.

Dalam seni dan arsitektur, kalpataru menjadi warisan budaya, mencerminkan kekayaan nilai dan kebijaksanaan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Warisan Budaya Pohon Kalpataru di Desa Tradisional:

Di desa tradisional, pohon kalpataru menjadi simbol keberuntungan dan warisan budaya yang dihormati dalam upacara adat dan ritual keagamaan.

Simbol kehidupan kalpataru tidak terbatas pada aspek ekologi dan budaya saja. Dalam makna multidimensionalnya, pohon ini menciptakan ruang spiritual di tengah-tengah masyarakat. 

Contoh aspek spiritual Taman Meditasi Kalpataru: 

Sebuah taman meditasi yang dikelilingi oleh pohon kalpataru di pusat kota menjadi tempat untuk mencari ketenangan, menciptakan ruang spiritual di tengah keramaian urban.

Pohon kalpataru, sebagai tempat teduh di bawah rindangnya dedaunan dan membawa kedamaian (Dok. Pribadi)
Pohon kalpataru, sebagai tempat teduh di bawah rindangnya dedaunan dan membawa kedamaian (Dok. Pribadi)

Tempat meditasi di bawah rindangnya rantingnya membawa kedamaian dan memperkaya pengalaman kehidupan spiritual.

Pohon kalpataru bukan sekadar tumbuhan; ia adalah cermin nilai, harapan, dan kebijaksanaan yang mengalir dalam darah budaya Indonesia. 

Dengan akarnya yang dalam dalam sejarah dan cabang-cabangnya yang merentang dalam multidimensionalitas, Kalpataru terus tumbuh sebagai simbol keseimbangan, kehidupan, dan makna yang kaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun