5. Pengeringan Lanjutan:
- Setelah dicetak, briket perlu mengalami proses pengeringan lebih lanjut untuk memastikan tingkat kelembaban yang sesuai dan mencapai kekuatan yang optimal.
6. Uji Coba:
- Briket yang sudah kering kemudian dilakukan uji coba dengan pembakaran.Â
- Dengan hasil yang baik, bahwa briket dari limbah biji pohon palem ramah lingkungan dengan kualitas: asap yang tidak bau, waktu pembakaran briket lebih dari 60 menit dan abu briket bisa dijadikan pupuk.
Proses ini dapat bervariasi tergantung pada teknologi dan metode yang digunakan dalam uji coba pembakaran.Â
Dalam pengembangan briket dari limbah biji pohon palem harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan minimasi dampak lingkungan sepanjang proses produksi.
Persentase kandungan kimia dalam briket biji palem dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis pohon palem yang digunakan, metode produksi, dan formulasi briket yang spesifik.Â
Biji pohon palem, mengandung sekitar 40-50% minyak dan 20-30% serat.Â
Namun, secara umum, biji pohon palem memiliki komposisi kimia yang melibatkan unsur-unsur seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sedikit mineral.
Komposisi briket dapat mencakup unsur-unsur berikut: