Mohon tunggu...
Jamjam Sapaat
Jamjam Sapaat Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati Pendidikan

Awardee of Teacher's Profesional Development in South Australia 2017 | Teacher Training in University of Adelaide

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hei Orang Tua, Setop Menyalahkan Guru!

9 Mei 2020   23:00 Diperbarui: 20 Juni 2020   17:29 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk melengkapi jawaban ini penulis menyarankan konsep Triangular Communication & Action (TCC) diterapkan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan perilaku & ketercapaian siswa dalam pembelajaran. Konsep TCC ini digambarkan dalam grafik berikut ini,

TCC
TCC

Gambar grafik tersebut menjelaskan bahwa alur komunikasi yang baik sebagai solusi memecahkan masalah adalah adanya keterkaitan antara Guru, Siswa dan Orang tua, serta tidak hanya komunikasi yang diterapkan tetapi tindakan dari tiga peran tersebut harus terus dijalankan. Sehingga simbol berlian itu akan muncul sebagai harapan penentu masa depan. Simbol berlian mengartikan adanya kekuatan dan keseimbangan demi tercapainya tujuan yang diinginkan, karena perilaku (adab) tidak bisa dibayar dengan uang. 

Tidak hanya TCC yang mampu memperbaiki, ada juga yang mampu merusak tatanan TCC tersebut yaitu lingkungan menjelma sebagai kaum protagonis maupun antagonis, bisa mengacak-acak tatanan tujuan mulia konsep TCC tersebut. 

Di tengah Covid-19 ini, kita bisa melihat ada siswa yang merayakan kelulusannya dengan cara brutal, padahal kalau kita lihat mereka tidak melalui uji tes pada umumnya (Ujian Nasional) lalu mereka bahagia karna apa? 

Ada juga yang demi konten melakukan hal yang di luar nalar naluri manusia, seperti memberikan "sembako sampah" dibungkus rapih layaknya sembako pada umumnya tetapi di dalamnya hanya sampah. 

Bahkan demi kepopularannya agar viral, ada yang sampai ke ranah rukun iman & islam, seperti canda-candain solat yang direkam melalui aplikasi termasyhur agar viral lalu diunggah ke media sosial lainnya dan tantangan minum air di siang hari saat bulan Ramadhan. Astagfirulloh! Mereka terkenal karna menghinakan dirinya sendiri di saat orang berlomba-lomba memperbaiki diri (hijrah). Apakah adab itu menjelma seperti itu? 

Dari tahun 2012 sampai sekarang, penulis sudah menjadi Guru dan pemerhati pendidikan. Tidak tanggung-tanggung, penulis pernah menjadi guru di berbagai level, mulai dari TK, SDLB, SMP, SMA, SMK, MTs, MA, Pesantren Salaf, Tahfidz maupun Modern, baik yang di kota, perbatasan, pelosok maupun di luar negeri. Semua pengalaman penulis itu hanya dijadikan khazanah pribadinya. 

Penulis memberikan masukan untuk para orang tua bahwa tujuan mulia pendidikan di mana pun sama. Haqqul-yaqiin, yang membedakan hanya pola. Katakteristik pola ini bisa dibentuk dan didiskusikan dengan konsep TCC sesuai tujuan yang ingin dicapai. Bagaimana bisa membentuk pola? Semua itu bermuara dalam TCC, peran Guru, Siswa dan Orang tua. 

Adab tak mampu dicapai dengan uang. Penulis membongkar pengalamannya saat ia berguru agama dengan para Kiai dan Ustadz nya, awal yang dites adalah ADAB bukan ILMU, sesekali dites tentang Ma'rifat. Hal ini sangat penting bahwa perilaku menentukan derajat seseorang. Menurut Einsten dalam buku Holistic Pedagogy bahwa karakter lebih penting dari pada pengetahuan (Ricci dan Pritscher, 32:2015). Maka dari itu, Beradab Dulu Sebelum Berilmu. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan di Indonesia masih condong mementingkan ilmu dari pada karakter, kurikulum pendidikan karakter di Indonesia digemborkan pada tahun 2017 yang diterbitkan melalui perpres No. 87/2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun