Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Financial

RAHASIA : Ternyata Digitalisasi Koperasi Itu TIDAK MAHAL dan Aman!

23 November 2023   20:22 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:39 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : idxcoop.kemenkopukm.go.id

   - Tidak ada penambahan perangkat, cukup menggunakan/optimalisasi perangkat yang ada.

   - Tidak perlu merekrut SDM/Programmer, cukup mengoptimalkan staf yang biasa menangani Administrasi

   - Biaya sewa cloud server dan aplikasi Rp 2.000.000/bulan atau Rp 24.000.000 setahun

   - Biaya pelatihan Pengurus/Anggota 3 x @ Rp 2.000.000 = Rp 6.000.000

   - Biaya langganan internet kantor Rp 500.000/bulan atau Rp 6.000.000 setahun

Total anggaran setahun Rp 36.000.000 setahun dan waktu yang dibutuhkan untuk implementasi hanya 1 - 2 bulan.

Dari kedua ilustrasi tsb, sudah jelas pilihannya adalah digitalisasi dengan kerjasama penyedia platform koperasi. Efisiensinya 40% dan waktunya jauh lebih singkat. Jadi kesan mahal terpatahkan sudah . Mungkin pertanyaan berikutnya, apakah biaya digitalisasi tsb dapat tertutupi  dari dampak digitalisasi?

DIGITALISASI DAN PENCIPTAAN PENDAPATAN BARU

Kadang karena terlalu fokus dengan biaya/cost (mindset biaya) maka sering tidak terlihat  adanya sumber pendapatan/revenue baru (mindset revenue) dengan penerapan aplikasi pada koperasi. Seolah-olah digitalisasi adalah sebuah proyek berbiaya mahal. Digitalisasi seharusnya juga dapat menciptakan pendapatan baru.

Mari kita hitung ilustrasi berikut ini : 

  • Katakan 1.000 orang Anggota koperasi menggunakan aplikasi digital, melakukan top up simpanan, bayar cicilan pinjaman, transfer saldo, cek saldo, pembelian produk digital  dsb.
  • Dari penjualan produk/layanan digital seperti token listrik, pulsa, PDAM, bayar BPJS,  dll katakan Koperasi memperoleh keuntungan rata2 sebesar Rp 3.000 (semua produk digital).
  • Jika seluruh Anggota Koperasi mengunakan/membeli produk digital melalui aplikasi m-koperasi, maka diperoleh pendapatan bersih 1000 orang x Rp 3.000 x 3 transaksi = Rp 9.000.000/bulan
  • Jika Anggota koperasi menjual produk tsb kepada yg bukan Anggota (misal tetangga, teman) untuk 100 orang/trx, katakan sebulan 500 transaksi x Rp 3.000 = Rp 1.500.000
  • Maka total pendapatan baru adalah Rp 10.500.000  !

Biaya bulanan sewa aplikasi dan cloud server sebesar Rp 2.000.000/bulan, berarti masih ada margin Rp 8.500.000.Tentu pendapatan baru tsb akan menjadi tambahan laba koperasi untuk kelak dibagikan kepada anggota sebagai SHU (Sisa hasil Usaha) . Ternyata, dengan menerapkan mindset pendapatan (bukan mindset biaya) Koperasi dapat menciptakan pendapatan baru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun