- Tidak ada penambahan perangkat, cukup menggunakan/optimalisasi perangkat yang ada.
  - Tidak perlu merekrut SDM/Programmer, cukup mengoptimalkan staf yang biasa menangani Administrasi
  - Biaya sewa cloud server dan aplikasi Rp 2.000.000/bulan atau Rp 24.000.000 setahun
  - Biaya pelatihan Pengurus/Anggota 3 x @ Rp 2.000.000 = Rp 6.000.000
  - Biaya langganan internet kantor Rp 500.000/bulan atau Rp 6.000.000 setahun
Total anggaran setahun Rp 36.000.000 setahun dan waktu yang dibutuhkan untuk implementasi hanya 1 - 2 bulan.
Dari kedua ilustrasi tsb, sudah jelas pilihannya adalah digitalisasi dengan kerjasama penyedia platform koperasi. Efisiensinya 40% dan waktunya jauh lebih singkat. Jadi kesan mahal terpatahkan sudah . Mungkin pertanyaan berikutnya, apakah biaya digitalisasi tsb dapat tertutupi  dari dampak digitalisasi?
DIGITALISASI DAN PENCIPTAAN PENDAPATAN BARU
Kadang karena terlalu fokus dengan biaya/cost (mindset biaya) maka sering tidak terlihat  adanya sumber pendapatan/revenue baru (mindset revenue) dengan penerapan aplikasi pada koperasi. Seolah-olah digitalisasi adalah sebuah proyek berbiaya mahal. Digitalisasi seharusnya juga dapat menciptakan pendapatan baru.
Mari kita hitung ilustrasi berikut ini :Â
- Katakan 1.000 orang Anggota koperasi menggunakan aplikasi digital, melakukan top up simpanan, bayar cicilan pinjaman, transfer saldo, cek saldo, pembelian produk digital  dsb.
- Dari penjualan produk/layanan digital seperti token listrik, pulsa, PDAM, bayar BPJS, Â dll katakan Koperasi memperoleh keuntungan rata2 sebesar Rp 3.000 (semua produk digital).
- Jika seluruh Anggota Koperasi mengunakan/membeli produk digital melalui aplikasi m-koperasi, maka diperoleh pendapatan bersih 1000 orang x Rp 3.000 x 3 transaksi = Rp 9.000.000/bulan
- Jika Anggota koperasi menjual produk tsb kepada yg bukan Anggota (misal tetangga, teman) untuk 100 orang/trx, katakan sebulan 500 transaksi x Rp 3.000 = Rp 1.500.000
- Maka total pendapatan baru adalah Rp 10.500.000Â !
Biaya bulanan sewa aplikasi dan cloud server sebesar Rp 2.000.000/bulan, berarti masih ada margin Rp 8.500.000.Tentu pendapatan baru tsb akan menjadi tambahan laba koperasi untuk kelak dibagikan kepada anggota sebagai SHU (Sisa hasil Usaha) . Ternyata, dengan menerapkan mindset pendapatan (bukan mindset biaya) Koperasi dapat menciptakan pendapatan baru!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!