Untuk implementasi di masyarakat sekitar, seorang pemimpin pembelajaran dapat melakukan:
- Melibatkan siswa dalam kegiatan sosial yang ada di masyarakat, misalnya gotong royong pembersihan lingkungan atau kegiatan penghijauan bersama masyarakat
- Bekerja sama dengan UMKM untuk membangun jiwa wirausaha siswa
- Melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan pameran atau lomba di sekolah
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
Pengelolaan sumber daya yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mengelola sumber daya secara efektif, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memotivasi siswa untuk belajar, dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Dalam pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah, guru memegang peranan penting sehingga dapat memberikan dampak bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk mendapatkan proses pembelajaran yang berkualitas, guru dapat mengintervensi lewat pembelajaran yang inovatif di kelas, misalnya menggunakan model pembelajaran yang interaktif dan menggunakan media video/ gambar animasi, simulasi atau permainan yang dapat membangun motivasi belajar. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan aset lain yang ada di sekolah misalnya belajar lewat alam sekitar, mengadakan studi tur dan lain sebagainya. Dengan begitu, siswa memiliki banyak sumber belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Salah satu filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan yaitu menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa tentunya membutuhkan usaha dari guru sehingga dapat memahami kebutuhan belajar seorang siswa. Guru harus mampu menyusun strategi pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekolah. Bukan tidak mungkin, guru menjalin kolaborasi dengan pihak luar sehingga siswa memiliki banyak sumber belajar.
Nilai dan peran guru penggerak
Guru merupakan salah satu aset/ modal utama yang dimiliki oleh sekolah. Guru menjadi ujung tombak dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sehingga sedapat mungkin guru harus menjunjung tinggi nilai-nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid. Guru juga dapat berperan dalam membangun sinergi di lingkungan sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid.
Visi Guru Penggerak
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memilki visi guru penggerak yang berbasis IA (Inkuiri Apresiatif) melalui alur BAGJA. Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, landasan berpikir, yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, organisasi, dan dunia sekitarnya, baik dari masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Untuk mewujudkan visi tersebut, seorang guru wajib memaksimalkan segala sumber daya yang menjadi modal utama di sekolah. Tahapan alur BAGJA ini juga dapat lansung diterapkan di dalam kelas dengan menggunakan sumber daya yang tersedia sehingga semuanya dapat berjalan dengan maksimal. Misalnya untuk menghias kelas, seorang guru dapat berkolaborasi dengan murid dan rekan guru lain untuk memanfaatkan sampah plastik dari lingkungan sekitar sehingga menjadi hiasan menarik dalam kelas.