Pengalaman supervisi akademik yang saya pernah alami selama ini oleh guru senior/ kepala sekolah/ pengawas tidak menggunakan teknik coaching yang baik. Hanya sekedar memenuhi kewajiban tanpa memaknai proses supervisi itu sendiri. Dalam proses coaching yang dilakukan lebih mengarah kepada proses mentoring, dimana ada yang guru/ kepala sekolah berpengalaman dan memberikan penilaian sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya. Kegiatan supervisi yang dilakukan juga tidak melalui tahap pra observasi dan pasca observasi sehingga tidak berkelanjutan dan hanya sekedar penilaian kinerja di kelas saja.
Penerapan di masa mendatang
Saya berharap ke depannya, kegiatan supervisi akademik yang dilakukan dapat menggunakan proses coaching yang berkesinambungan dari pra observasi, observasi dan pasca observasi. Supervisi yang dilakukan juga hendaknya dilakukan dengan prinsip coaching dan menggunakan kompetensi inti serta menggunakan alur TIRTA sehingga menggali ide-ide yang kreatif dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
Dengan mempelajari pembelajaran berdiferensiasi pada modul 2.1 maka kita dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan murid. Ditambah lagi dengan pembelajaran sosial emosional pada modul 2.2 maka akan tercipta pembelajaran yang holistik.
Setelah mempelajari kedua modul tersebut diatas, ditambah lagi dengan mendapatkan pemahaman yang baik dalam melakukan coaching, maka dapat melakukan supervisi akademik yang sesuai dengan kebutuhn sehingga dapat mengembangkan kompetensi guru dan juga berpihak pada murid.
Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP
Saya juga mendapatkan beberapa informasi tambahan dari hasil diskusi dengan rekan-rekan guru yang lebih senior dan berpengalaman dalam melaksanakan supervisi akademik sehingga menjadi refleksi untuk terus mengembangkan kompetensi yang saya punya.
Sekian koneksi antar materi modul 2.3 yang saya paparkan. Semoga tergerak, lekas bergerak dan mari menggerakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H