Mohon tunggu...
Jamal Syarif
Jamal Syarif Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti dan pengajar

Sinta ID: 6023338

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perguruan Tinggi Inklusif: Harapan yang Masih Tertunda

3 Desember 2024   21:31 Diperbarui: 3 Desember 2024   21:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi dan Harapan ke Depan

Hari Disabilitas Internasional ini adalah momen yang tepat untuk merenungkan sejauh mana kita telah melangkah dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, terutama di tingkat perguruan tinggi. Sebagai akademisi, saya percaya bahwa pendidikan tinggi bukan hanya soal mencetak individu yang kompeten secara akademik, tetapi juga menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Generasi disabilitas tidak membutuhkan belas kasihan; mereka membutuhkan kesempatan yang setara untuk mengembangkan potensi mereka. Mereka ingin diterima sebagai bagian dari masyarakat, bukan diperlakukan sebagai kelompok marginal yang hanya diberikan perhatian sesekali. Perguruan tinggi, sebagai tempat pembentukan generasi masa depan, harus menjadi pelopor dalam mewujudkan inklusivitas ini.

Harapan besar saya adalah melihat perguruan tinggi negeri di Indonesia bertransformasi menjadi institusi yang benar-benar inklusif. Perguruan tinggi yang tidak hanya menerima mahasiswa disabilitas, tetapi juga menyediakan lingkungan yang mendukung mereka untuk berkembang dan sukses. Dengan komitmen dari semua pihak, mimpi ini bukanlah hal yang mustahil.

Mari bersama-sama wujudkan aksesibilitas yang setara bagi kelompok disabilitas di perguruan tinggi, sehingga setiap individu memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan yang layak dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun