Kejutan juga terjadi di daerah Sulawesi Selatan, daerah asal Jusuf Kalla, king maker sekaligus mentor politik Anies. Suara pasangan 01 kalah sekitar satu juta suara dibandingkan dengan pasangan 02. Demikian juga di Jawa Timur, yang merupakan basis massa PKB. Daerah kekuasaan Cak Imin yang memiliki trah nahdliyyin bahkan kalah sangat telak.
Kejutan pertama dan kedua sebagaimana yang penulis paparkan di atas, boleh jadi dentumannya tidak sekeras efek kejut yang terjadi pada kejutan ketiga, yaitu kemenangan pasangan Prabowo-Gibran secara meyakinkan.Â
Pasangan yang di masa lalu oleh kalangan terpelajar dan cendekiawan kampus dianggap lebih banyak mengedepankan gimmik-gimmik politik dan jargon populisme dalam kampanyenya. Pasangan yang disokong penuh oleh cawe-cawe penguasa istana melalui isu nepotisme-politik dinasti, politisasi bantuan sosial dan pengerahan aparat maupun pejabat daerah. Berhasil menorehkan kemenangan tak terduga melalui satu putaran pemilu dengan angka cukup fantastis yaitu 58,6 persen sejumlah 96.214.691 dari total suara sah nasional.
Mungkin rakyat Indonesia tidak perlu berlama-lama kaget, karena toh para pimpinan dari negara-negara sahabat, pimpinan partai politik yang menjadi rival pasangan 02, pimpinan-pimpinan ormas, bahkan Presiden Jokowi sudah mengucapkan selamat kepada Prabowo sebagai Presiden terpilih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H