Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serunya Liburan, Family Healing Time....

10 Mei 2022   12:25 Diperbarui: 10 Mei 2022   12:35 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama sslah seorang suster pengelola Wisma Emaus  (foto: edi petebang)

Lebaran

Hari Lebaran pertama 2 Mei, kami menuju Ngabang, Kabupaten Landak, ke tempat kakak ipar saya yang merayakan Lebaran. Perjalanan lumayan panjang: Nyarumkop->Singkawang->Pinyuh->Ngabang. Jalur Sungai Pinyuh-Ngabang memang sepi, sejak jalan Sungai Ambawang lancar. Jalur ke Ngabang menarik karena berkelok-kelok, melewati banyak kampung dan daerah2 yang bagi saya sangat mudah diingat, yang ikonik tentu saja Sehag.  Jalur ini cukup mulus.

Di rumah kakak/abang di Ngabang kami telah ditunggu rombongan keluarga dari Sekadau dan Batang Tarang yang juga berlebaran. Ada keluarga bang Kirman-Kak Sabet; ada Oscar-Ratih (ponakan) dan dua putra putrinya; Iwan-Novi (ponakan) dengan 3 putra putrinya.      

Foto bersama keluarga besar lebaran di Ngabang  (foto: yenni)
Foto bersama keluarga besar lebaran di Ngabang  (foto: yenni)

Ada juga keluarga Jimmy, ponakan yang tinggal di Ngabang yang join dengan kami. Wah,..ramai, seru lebaran kami. Inilah indahnya keberagaman. Bang Deni dan Kak Thres beserta 3 anaknya merayakan Lebaran; kami lainnya merayakan Natal. Kalau Natal, Bang Deni dan keluarga merayakan ke tempat kami. Juga jika ada acara-acara keluarga kami ngumpul bersama.

Selesai merayakan kebahagian Lebaran, sore jam lima-an dengan hujan yang cukup lebat hari itu, kami, keluarga Bang Subar dan keluarga Novi-Iwan melanjutkan perjalanan ke Sekadau. Keluarga Bang Kirman dan Kelg.Ratih-Oscar ke Pahauman. Tidak lupa kami singgah di rumah Kak Paula di Sanggau. Kakak bersama Ema-Andre dan keluarga; ada Via-Anes juga; mereka telah menyediakan makan malam yang sedap untuk kami. Setelah istirahat sekitar 2 jam, perjalanan dilanjutkan. Sekitar pukul 23.00 kami tiba dengan lancar, aman dan selamat di Sekadau.

Menikmati alam

Di Sekadau, bersama anak-anak Novi-Iwan, kami "liburan" ke pondok kebun. Membawa beras, ikan toman, daging, dll kami "berkemah" seharian. Setengah perjalanan dengan mobil jalur Sekadau-Rawak. Memasuki area kebun, kami sebagian jalan kaki skitar 2,5 km, sebagian besar, naik mobil Taft doubel gardan yang dimodif untuk mengangkut buah sawit di jalur-jalur jalan hutan. Maklum jalan ke pondok ladang ini berlumpr-lumpur, berlobang dalam, sehingga hanya mobil doubel (4x4) yang bisa lolos. Wah...anak-anak sangat senang naik truk ini. Oleng kiri kanan, sensasi antara berani-berani takut membuat mereka senang.

yummy...aneka lauk bakaran di pondok ladang  (foto: edi petebang)
yummy...aneka lauk bakaran di pondok ladang  (foto: edi petebang)

Di pondok yang ada listrik tenaga surya ini kami memasak, membakar ikan/daging, memancing di kolam, mencari pakis di kebun, mencari sayur di ladang, mencabut ubi di ladang.  Membuat rujak, menyanyi bersama...seru lah pokoknya. Tentu yang paling dinikmati adalah makanannya: enak dan suasana di ladang dengan udara yang bersih, bebas mengekspresikan nikmatnya makanan...apalagi ditutup dengan sedikit tuak yang enak.

Esoknya kami mengunjungi Bang Meran-Kak Jati yang tinggal di Sejirak, simpang kampung Perongkan. Pas ketemu Leo-Nina, yang sedang pulkam dari Ponti. Jalan dari Sekadau ke Selalong masih mulus..namun setelah itu, sampai ke Rawak, jalur ini sudah rusak cukup parah. Dalam situasi jalan normal dulunya hanya 20 menit, kini satu jam dari Sekadau ke Simpang Perongkan. Kami disuguhi makan minum, ada tuak juga. Dibekali beras kampung lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun