- Segera Redam Netizen
Dua kekalahan Timnas Piala Dunia U-17 Indonesia atas Barcelona U-18 (3-1) dan Kasima Antlers U-18, Â 3-2, mengundang sedikit kemarahan dan rasa tidak percaya netizen terhadap pelatih Bima Sakti. Kekalahan tersebut adalah hal yang sangat wajar karena Bima Sakti belum menetapkan kerangka tim yang pasti. Satu-satunya bayangan kerangka adalah Timnas U-16 yang menjuarai Piala AFF. Hal ini terbukti beberapa pemain pilar masih menjadi starter.
Agak berbeda dari biasanya, laga uji coba untuk seleksi pemain biasanya dimulai dengan melawan tim-tim yang lemah lebih dahulu, kemudian meningkat melawan tim-tim yang kuat.
Mungkin karena waktu yang mepet tim ini jadi langsung melawan tim kuat. Ada untung ruginya dengan melawan tim kuat.
Apa untungnya ?
Untungnya pelatih langsung bisa tahu seberapa tinggi level tim dan kualitas individu juga langsung bisa dinilai, apakah seorang pemain mampu dengan cepat beradaptasi melawan tim kuat sehingga bisa disimpulkan pemain tersebut layak.
Apa kerugiannya ?
Kerugiannya pelatih tidak bisa benar-benar melihat pemain yang layak, mengingat kualitas pemain belum beradaptasi dengan baik. Mungkin saja diantara yang tersingkir dengan model seleksi seperti ini sebenarnya memiliki kualitas yang mumpuni, mengingat pemain usia muda biasanya masih labil penampilannya.
Penampilan tim dalam uji coba.
Dua uji coba saya cukup untuk melihat indikator apakah tim asuhan Bima Sakti punya kualitas atau tidak. Menurut pelatih Barcelona U-18 Oscar Lopez, timnas U-17 Indonesia memiliki organisasi yang baik, dan memiliki kecepatan dalam serangan balik. Sedangkan Mitsuo Ogasawara pelatih Kasima Antlers U-16 memberikan pujian. Indonesia bisa tampil menggila di Piala Dunia U-17 dan menjadi kuda hitam.
Pendapat dari pelatih lawan sangat penting, karena keduanya bukanlah tim yang tampil di Piala Dunia U-17, tetapi kedua pelatih tersebut juga memberikan catatan ada banyak yang perlu diperbaiki dari tim tersebut.
Apa kelemahan dan kelebihan dan kekurangan  yang perlu diperbaiki ?
Kelebihan :
1. Mampu bermain tenang
Meskipun belum menampilkan kepercayaan diri yang baik, Â tim ini mampu bermain tenang menghadapi tim dengan kualitas yang lebih tinggi. Masih berani bermain individu, dan bekerja sama secara sporadis
2. Memiliki kualitas individu yang baik.
3. Kualitas fisik, baik tinggi badan maupun stamina, terutama endurance cukup baik.
4. Organisasi bertahan cukup lumayan, tetapi masih belum solid benar.
5. Mampu mencetak gol, ini berarti bahwa timnas mampu bermain menyerang dengan baik.
Kelemahan :
Meskipun belum menampilkan pemainan yang sesungguhnya tetapi indikator kelemahan yang harus diperbaiki bisa terdeksi dengan beberapa hal.
1. Pemain timnas belum memiliki percaya diri.
Sebagai sebuah tim, masih terlihat komunikasi dan kesalingpengertian masih sangat kurang.
2. Pemain timnas bermain sangat individual.
Meskipun semua pemain bersaing ingin mendapatkan tempat seharusnya tidak hanya individu yang ditampilkan menonjol, kemampuan memberi asis, dan membuka peluang adalah factor taktikal individu yang menjadi indicator pemain tersebut layak atau tidak.
3. Belum mampu mengontrol permainan.
Timnas bermain dengan penguasaan bola yang rendah, karena belum mampu menampilkan permainan secara tim, masih terlalu individual, sehingga sentuhan bola terutama saat melawaqn Barcelona sangat sedikit. Perlu ada pemain yang mampu mengontrol permainan secara tim. Ikbal Dwijangge sang kapten memang mampu mengorganisir barisan belakang, tapi tidak ada playmaker di Tengah. Mungkin Arkan Kaka bisa difungsikan di ujicoba berikutnya.
4. Lemah dalam antisipasi bola atas.
Tiga gol Barcelona semua dari bola atas, ditambah satu gol Kasima Antlers menjadi indicator kelemahan di bagian ini. Tinggi badan pemain belakang lumayan baik, tetapi setting dan organisasi pertahanan belum muncul.
Cara menempatkan posisi saat ada tendangan pojok tinggi, dan membaca bola kemana arangnya juga sangat lemah. Masih terlihat bengong, karena hanya terpaku dengan bola, tidak mengantisipasi lawan. Belum ada setting dan organisasi beratahan yang dipersiapkan, masih bermain dengan naluri.
5. Masih merasa underdog.
Mental underdog masih sangat terlihat. Melawan Barcelona hanya menunggu dan bermain zona marking. Belum berani pressure, sebagai sarat bahwa pemain di level yang sama, akibatnya timnas jadi kelelahan karena menit bertahannya terlalu lama. Kuncinya tingkat mental setara, supaya berani penguasaan bola dan pressure secara kolektif.
6. Belum menyerang secara kolektif.
Penyerangan yang dilakukan masih sangat individual, dan serangan balik. Bukan salah hal bermain serangan balik, tetapi menyerang secara kolektif dengan penguasaan bola menjadi indikator bahwa tim cukup percaya diri, dan lebih bervariasi sehingga tidak mudah dibaca lawan. Bermain serangan balik bisa diterapan jika lawan benar-benar levelnya di atas.
Segera tetapkan Pemain.
Menurut saya netizen dan fans timnas harus lebih bersabar, karena dua uji coba tersebut digunakan untuk mencari pemain inti, jadi belum bisa dipastikan apakah timnas memang lemah. Beri kesempatan Bima Sakti berproses, jangan buru-buru meminta mundur. Kita mesti beri kesempatan Bima Sakti menjadi pelatih yang baik. Indonesia harus memiliki pelatih yang bagus di kemudian hari. Tidak lagi mempertentangkan pelatih local dan asing.
Lihatlah Jepang dan Korea sebagai kiblat sepakbola Asia. Prestasi Jepang dan Korea memiliki segudang prestasi, segudang pelatih berkualitas, tapi mereka mampu menentukan dengan bijak pelatih yang menangani timnas asing atau local tak ada bedanya, tergantung kebutuhan.
Selanjutnya memang Bima sakti harus segera menetapkan pemain yang menjadi kerangka tim secara utuh. Jadi akan terlihat permainan  yang sebenarnya pada uji coba selanjutnya. Sistim degradasi, dan seleksi diaspora bisa sambil berjalan bersama, sehingga pemain terbaik yang akan tampil. Barulah kita bisa menilai dengan objektif kinerja pemain dan pelatih Timnas U-17, apalagi ada penasehatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H