Mohon tunggu...
Jaka Hendra Baittri
Jaka Hendra Baittri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia yang sesekali menulis, membaca dan berdiskusi, hobi berjalan-jalan dan mendengarkan musik dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desember di Warung Kopi

26 Desember 2012   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:01 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Ya, bodoh saja. Berbohong kalau sudah terbebaskan, tapi kau sendiri merepresentasikan keterbelengguan,"

"maksudnya?"

"Ya, kau bilang kalau kau sudah bebas, tapi pada kenyataannya? Kau menceritakan bahwa dirimu terjebak dalam batasan-batasan yang sebenarnya bisa kau negasikan. Tanpa sadar kau telah jadi penakut yang sok berani,"

"Aku tak terbelenggu. Hanya saja aku dibentuk begitu sejak kecil,"

"Jika kau sadar kalau semua itu terbentuk, mengapa tak kau perbaiki apa-apa yang salah padamu?"

"Terkadang tak semua hal harus diperbaiki kan?"

"Beberapa saja?"

"Ya,"

"tapi apa yang kau perbaiki dari dirimu? Tak ada. Tetap saja kau bodoh,"

"Kau yang bodoh. Mengata-ngatai aku bodoh. Bukankah cuma orang bodoh yang mengatai orang bodoh,"

"Tidak, kaulah yang bodoh. Kau membohongi diri sendiri. Kau juga seringkali delusional,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun