"Ya, bodoh saja. Berbohong kalau sudah terbebaskan, tapi kau sendiri merepresentasikan keterbelengguan,"
"maksudnya?"
"Ya, kau bilang kalau kau sudah bebas, tapi pada kenyataannya? Kau menceritakan bahwa dirimu terjebak dalam batasan-batasan yang sebenarnya bisa kau negasikan. Tanpa sadar kau telah jadi penakut yang sok berani,"
"Aku tak terbelenggu. Hanya saja aku dibentuk begitu sejak kecil,"
"Jika kau sadar kalau semua itu terbentuk, mengapa tak kau perbaiki apa-apa yang salah padamu?"
"Terkadang tak semua hal harus diperbaiki kan?"
"Beberapa saja?"
"Ya,"
"tapi apa yang kau perbaiki dari dirimu? Tak ada. Tetap saja kau bodoh,"
"Kau yang bodoh. Mengata-ngatai aku bodoh. Bukankah cuma orang bodoh yang mengatai orang bodoh,"
"Tidak, kaulah yang bodoh. Kau membohongi diri sendiri. Kau juga seringkali delusional,"