Â
Â
      Selain itu banyak dalam pidatonya tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Teknologi juga menyampaikan beberapa resume tantangan dalam pengembangan kurikulum di era digital dan globalisasi[16]
Â
- Fleksibilitas Kurikulum
Â
- Nadiem Makarim menekankan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengembangan kurikulum di era digital dan globalisasi adalah perlunya fleksibilitas dalam sistem pendidikan. Kurikulum yang terlalu kaku akan sulit mengikuti perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu, pendekatan Merdeka Belajar dirancang untuk memberi ruang bagi guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan minat serta kebutuhan peserta didik.
Â
- Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Â
- Tantangan lain yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum. Teknologi tidak hanya digunakan sebagai alat bantu pengajaran, tetapi harus menjadi bagian integral dalam proses belajar-mengajar. Hal ini melibatkan penggunaan platform digital untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, personalisasi pembelajaran, serta pembelajaran jarak jauh. Namun, Makarim juga menggarisbawahi bahwa tidak semua daerah memiliki akses teknologi yang memadai, sehingga kesenjangan digital menjadi salah satu tantangan besar.
Â
- Literasi Digital dan Keterampilan Abad ke-21
Â
- Dalam pidatonya, Makarim menyebutkan bahwa kurikulum di era digital harus mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan, terutama literasi digital dan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Pendidikan tidak boleh hanya fokus pada hafalan dan pengetahuan faktual, tetapi harus memberikan pengalaman belajar yang mendorong siswa untuk mampu beradaptasi dengan perubahan.
Â
- Pemerataan Akses Pendidikan
Â
- Makarim juga menekankan tantangan dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas. Di era digital, kesenjangan pendidikan menjadi semakin nyata, di mana beberapa daerah terpencil belum memiliki akses ke infrastruktur teknologi yang memadai. Tantangan ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh siswa, tanpa terkecuali, dapat mengakses pendidikan digital yang berkualitas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!