Mohon tunggu...
Jaid Brennan
Jaid Brennan Mohon Tunggu... Penulis Freelance -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dunia Maya - Pelangi Pucat Pasi (Bagian 16)

28 Januari 2017   21:34 Diperbarui: 28 Januari 2017   21:45 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pesen sama abangnya. Nanti biar Om yang bayar.” Aku tak peduli banyak orang yang lalu lalang melihatku aneh. Minum es cendol dengan anak jalanan.

“Dede punya orang tua?” Tanyaku lagi.

“Iya..” Katanya singkat.

“Bapak kamu kerjanya di mana?” Tanyaku lagi.

“Di proyek…bangunan.” Hm…ternyata anak ini lebih beruntung dari aku. Dia memiliki orang tua tapi kenapa ia ada di jalanan.

“Lalu kenapa kamu harus ngamen?”

“ Kata bapak, aku harus kerja agar aku bisa jajan.” Katanya polos.

“Dede, sekolah.?”

“Iya… jawabnya ragu.”

“Sekolah di mana? Kelas berapa?”

“Di SD Petamburan, kelas dua.” Ternyata aku tertipu kupikir anak ini tidak memiliki keluarga. Justru orang tuanyalah yang menyuruhnya begini. Ah…aku semakin tidak mengerti dengan Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun