Dengan rasa ingin tahu dan rasa curiga sama besar, terus didekati hingga antara dia dan kain aneh hanya berjarak satu tombak. Alis matanya mengernyit dan kedua bola matanya nyalang terbuka.
Sungguh aneh ternyata kain merah yang terpantek di batang Mahoni ada tulisannya. Bentuk tulisan miring yang rapi dan mudah terbaca.
Hanya empat baris kalimat aneh.
Ini, Syair Berdarah
Pembuka Gerbang Kematian
Membasmi semuanya
Para penjilat Raja Benua Kerta!
Karena penasaran tanpa sengaja, Senopati Banyu Biru membaca dari dalam hatinya.
Akibatnya...
Langit yang semula berarak menjingga berubah menjadi gelap gulita. Angin yang semula bertiup sepoi berubah menjadi badai. Hutan kecil itu diamuk badai. Pepohonan bergoyang berderak. Dedaunan terayun keras.
Suara hiruk pikuk alam membuat sesatwaan yang semula nyaman bersarang, berserakan lari tunggang langgang menyelamatkan diri.