Penumpang yang berada di dalam tidak tahu semua peristiwa mengerikan itu. Mereka hanya mengira bahwa amukan badai semakin kuat. Kematian terbayang di pelupuk mata mereka.
Mereka ketakutan, mereka menangis, mereka juga berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan.
Sementara itu, sang Nahkoda yang sudah kehilangan daya dan hancur pertahanan tubuhnya karena perlahan hawa beracun itu memasuki hidungnya.
Hawa beracun yang panas masuk dan terasa menusuki tenggorokannya. Rasa nyeri dan gatal, membuat matanya berputar menahan sakit.Â
Rasa gatal dan rasa sakit itu merambat ke seluruh tubuh, ke seluruh organ di dalam tubuhnya.Â
Dalam samar, dia masih bisa melihat, ternyata lengan Gurita Raksasa itu berhasil menyambar tubuh si Pemuda Kurus, diangkatnya ke udara untuk siap dibanting remuk, tapi di saat bersamaan muncul sambaran petir yang dahsyat menghantam tubuh malang itu.
"DUAAAAARRRRRR... RRTTTT!"
Remasan lengan gurita beracun dan sambaran petir, membuat tubuh kurus malang itu meliuk ke atas, tidak mampu meronta dan kemudian...
Sang Nahkoda merasakan tubuhnya melayang ringan, matanya gelap, nafasnya sesak dan terhenti.
Apakah sang Nahkoda menemui kematian juga?
Bagaimana nasib pemuda kurus malang itu?
Ikuti kisah serunya di Novel Silat ala Jagat Alit - Syair Berdarah ini!
Bersambung....
a itu?