Part.1. Banara dan Selir Terkasih
Prolog
Geger Hrastu Bhumi sudah berakhir. Panglima Banara begitu terkejut saat peristiwa itu. Ia tidak menyangka bahwa Guru Negara atau gurunya pribadi yang menjadi biang kerok tindakan makar terhadap Raja Bengala, kakaknya.
Untung saja, geger itu bisa segera diatasi. Sepak terjang pendekar-pendekar muda yang sangat luar biasa. Cekatan dan penuh kewaspadaan.
Jebakan Hrastu Bhumi dan kambratnya, selicik dan selicin apapun berhasil di tumpas semua.
Hanya satu yang disayangkan. Hrastu Bhumi sebagai otak di balik makar itu berhasil lolos dari penangkapan, walaupun sudah terluka dalam sangat parah.
Sepeninggalan Hrastu Bhumi, kedudukan Guru Negara kini kosong.
Banara sudah membuka kesempatan untuk para tokoh dunia persilatan yang mumpuni dan sakti untuk menjadi Guru Negara, namun sampai sekarang masih juga belum terisi posisi tersebut.
Kalau mengingat-ingat tentang sepak terjang Hrastu Bhumi, entah mengapa di dalam sudut hati Banara yang paling dalam merasakan ada dorongan yang aneh?
Ada sesuatu yang menghangat dan menggelegak dari dalam jiwanya.
Begitu menantang dan penuh nikmat.
Ah,..Banara, cepat-cepat mengusir rasa aneh yang timbul itu.