Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dijual Rp 30 Juta, Aroma Batik Madura Awet hingga 4 Tahun

20 Januari 2020   17:22 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:29 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dok. Yakob Arfin

"Orang Australia itu sangat memperhatikan kualitas bahan, sampai soal higienitas kain batik yang akan mereka terima. Sejak itu saya berpikir gimana caranya supaya mereka bisa menerima produk batik saya ini," terangnya.

Sambil memikirkan solusi, Waris menerima usulan sejumlah rekannya untuk memadukan sejumlah bahan-bahan alam untuk membuat aroma terapi kain batik tulis miliknya.

Namun tak semudah dibayangkan, lulusan Perbanas Surabaya ini membutuhkan waktu satu tahun untuk melakukan riset otodidak.

Uji coba yang dilakukannya berkali-kali akhirnya membuahkan hasil. Ia pun menemukan komposisi yang tepat untuk membuat aroma yang bisa diterima pasar Australia.

"Komposisinya terdiri dari kayu gaharu, kayu cendana, dan gabungan tiga  jenis bunga yaitu mawar, melati, dan cempaka," jelasnya.

"Oh ya, cengkih juga mas," imbuhnya.

Bukan tanpa alasan waris membanderol kain batik tulis ini dengan harga selangit.

Lamanya proses produksi, terbatasnya bahan baku, dan nilai seni dari setiap corak menjadi faktor yang ia pertimbangkan dalam menentukan harga jual.

"Mahal, karena proses pembuatannya membutuhkan waktu sampai enam bulan mas," ungkapnya.  

Batik tulis aromaterapi biasa ia jual mulai Rp 750 ribu. Sedangkan batik tanpa aromaterapi dijual dengan range harga  Rp 100 ribu hingga Rp 5 juta.

"Selain lama dalam pembuatan motif, batik ini juga harus direbus, dikukus sampai airnya mengering, hingga diratus agar wanginya awet," jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun