![Diorama Stasiun Ambarawa (FOTO: YAKOB ARFIN)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/14/lw2-57875ad72c7a613f050719ba.jpg?t=o&v=555)
Menilik sejarah kereta di kota ini membuat lidah terhenti untuk berkeluh kesah. Dibandingkan dengan negara sebelah, soal moda transportasi kereta - kita memang terlihat sedikit berada di belakang.Â
Namun sebagai bocah yang kerap jemu membaca pelajaran sejarah, kini menjadi paham, bahwa jalur-jalur panjang kereta yang kerap kita lalui dirintis dengan peluh keringat bapak ibu kita di tengah masa tanam paksa.
![Peta perkembangan jalur kereta api Jawa-Madura tahun 1888 hingga tahun 1898 (FOTO: YAKOB ARFIN)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/14/lw3-57875b3bdd9373ab04712c40.jpg?t=o&v=555)
Sementara kereta api kita terus berbenah, maka saat itu pula kita memelihara dan ikut menjaga moda rakyat ini, sembari terus berharap lahirnya kursi-kursi dan jalur baru yang semakin lebih baik.
![Argo Muria yang baru tiba dan siap menghantarkan ke Kota Lumpia (FOTO: YAKOB ARFIN)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/07/14/lw5-57875cbcd59373af13868c31.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI