
Menilik sejarah kereta di kota ini membuat lidah terhenti untuk berkeluh kesah. Dibandingkan dengan negara sebelah, soal moda transportasi kereta - kita memang terlihat sedikit berada di belakang.
Namun sebagai bocah yang kerap jemu membaca pelajaran sejarah, kini menjadi paham, bahwa jalur-jalur panjang kereta yang kerap kita lalui dirintis dengan peluh keringat bapak ibu kita di tengah masa tanam paksa.

Sementara kereta api kita terus berbenah, maka saat itu pula kita memelihara dan ikut menjaga moda rakyat ini, sembari terus berharap lahirnya kursi-kursi dan jalur baru yang semakin lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI