Sedangkan Indonesia memasuki masa bonus demografi di tahun 2020-2030 dimana jumlah penduduk produktif atau angkatan kerja (usia 15-64 tahun) lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun).Â
Berdasarkan perbedaan permasalahan di atas, seyogyanya Indonesia belum saatnya untuk memanfaatkan teknologi revolusi industri 5.0. Kondisi Indonesia saat ini lebih fokus untuk menyiapkan masyarakat dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan tetap mengikuti lajunya perkembangan teknologi dan informasi secara global.
Termasuk dalam dunia Pendidikan, Indonesia harus mampu mempersiapkan semua komponen pendidikan dengan baik, kompetensi pendidik dan peserta didik harus ditingkatkan agar dapat bersaing secara global.Â
Walaupun belum saatnya tetapi pembelajaran di Indonesia harus mampu menyesuaikan dengan revolusi industri ala Jepang. Perkembangan informasi dan teknologi secara global terus kita ikuti dalam sains, tutup penulis.
Penulis, Pegiat Pendidikan
Jack Mite
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H