Seperti laut yang tiada hentinya berombak, dan samudra nan besar yang tiada tara, begitu pula hidup kita seakan-akan seperti sebuah pulau. Hidup di sebuah pulau ini seakan-akan seperti saya, anak kota yang dididik dan diajarkan berbagai cara beretika, hidup, dan bertahan sebagai identitas saya dan aktivitas sebagai anak kota. Namun laut masih sangat luas, dan tidak hanya di sekitar pulau saya saja.Â
Hidup di luar sana masih sangat luas, dengan berbagai macam ajaran dan tata cara hidup yang sungguh berbeda. Saya tidak hanya mengapresiasi cara toleransi bisa diangkat dalam acara Ekskursi Lintas Agama 2024 ini, namun saya mengapresiasi cara saya dapat sesungguhnya melihat perspektif yang beda--bahwa diluar sana, santriwan dan santriwati Indonesia juga tidak kalah dengan anak kota.Â
Bisa dikatakan, dengan etika kerja dan disiplin mereka, mereka bisa menjadi jauh lebih baik.
Pengalaman di pesantren telah memberikan saya banyak pelajaran berharga. Saya menyadari bahwa nilai-nilai yang diajarkan di pesantren sangat relevan dengan kehidupan modern. Kita perlu menyeimbangkan kehidupan duniawi dengan kehidupan spiritual. Dengan membawa nilai-nilai positif dari pesantren, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H