Mohon tunggu...
Jajang Nuryana
Jajang Nuryana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peremajaan Biopori sebagai Upaya Konservasi Air Tanah

24 Agustus 2016   12:51 Diperbarui: 24 Agustus 2016   22:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara kita adalah negara kepulauan, yang berarti dikepung oleh air asin. Setiap daratan ini mengapung diatas air asin. Jika kita hanya menikmati air yang sudah tersimpan didalam tanah, yang seharusnya tetap diisi dengan air yang tidak asin. Maka kemungkinan besar akan terjadi intrusi air laut dan tanah amblas. Intrusi air laut adalah masuknya air asin ke dalam tanah. Hal ini karena terjadi kekosongan air tanah.

Tumbuhan yang berklorofil harus  mengambil air dari dalam tanah untuk bisa ber fotosintesis. Semakin hijau tanaman yang menghasilkan oksigen, tentu harus diiringi dengan upaya kita untuk memasukan air kedalam tanah. Selama ini berfikir, dengan menanam pohon masalah lingkungan menjadi beres.

Dengan membuat lubang kecil yang diisi sampah organik, air akan mudah masuk kedalam tanah dan  terjadi penciptaan biopori oleh mahluk hidup. Mikroorganisme yang tadinya harus berkeliaran dipermukaan mencari makanan dapat terkumpul dalam lubang biopori. Sampah yang tertumpuk dipermukaan secara alami hanya memiliki kemungkinan masuk kedalam tanah sedalam 30-60 cm. tetapi jika kita buatkan lubang 1 meter efisiensi mikro organisme akan lebih tinggi.

Bangunan kita yang bobotnya ratusan ton , akan  ambles apabila airnya terus kita ambil tapi tidak dimasukan lagi kedalam tanah. Tanah amblas disebabkan karena tejadi retakan-retakan tanah. Ketika ada air yang masuk maka tanah akan menjadi amblas.

Teknologi yang sederhana ini dibuat supaya bisa melibatkan semua komponen ekosistem. Siklus air akan berjalan dengan lancar. Setiap air yang digunakan akan pulih kembali dalam waktu yang dekat. Sehingga kelangkaan kemungkinan terjadi kelangkaan air akan berkurang. (kkn ppm unud desa belok sidan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun