Mohon tunggu...
Jajang Nuryana
Jajang Nuryana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peremajaan Biopori sebagai Upaya Konservasi Air Tanah

24 Agustus 2016   12:51 Diperbarui: 24 Agustus 2016   22:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan lingkungan belakang ini menjadi isu hangat di masyarakat. Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang sangat nyata dan ditemui di seluruh dunia. Terutama kelangkaan air bersih. Kelangkaan air bersih disebabkan karena berkurangnya persediaan air bawah tanah atau disebut juga air tanah.

Kelangkaan air bersih merupakan permasalahan yang sangat penting untuk segera diatasi. Hal ini karena air merupakan komponen yang digunakan setiap hari dalam kehidupan  manusia. Terlebih tidak hanya manusia yang menggunakan air, hewan dan tumbuhan  pun menggunakannya.

Persediaan air tanah semakin hari semakin berkungan.  Penggunaan yang berlebihan dan  sudah melawati batas menyebabkan persedian air tanah semakin berkurang. Ditambah penebangan hutan ilegal secara besar-besaran terjadi dimana-mana.

Upaya konservasi lingkungan terus dilakukan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi penggiat lingkungan. Pemerintah telah berupaya menanam pohon diseluruh tanah air Indonesia. Pemerintah juga mensosialisasikan slogan “One Man One Tree”. Slogan itu dapat diartikan satu orang menanam satu pohon. Hal itu merupakan sebuah mimpi besar pemerintah dan kita semua.

Disamping menanam pohon perlu juga dilakukan upaya lain. Sebuah upaya untuk menjaga siklus air tanah tetap berlangsung. Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat dan memperbanyak lubang resapan air. Sehingga air yang ada dipermukaan tidak semuanya mengalir ke sungai dan mengalir ke laut dengan percuma.

Meningkatnya penggunaan beton di setiap halaman rumah dan tempat-tempat lain, menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Air mencari daerah yang lebih rendah misalnya sungai dan terbuang ke laut. Maka dari itu biopori merupakan solusi yang mudah, murah dan sangat ramah lingkungan.

Ekosistem seperti hutan, air laut yang sudah didestilasi secara alami jatuh di lantai hutan dan bercampur dengan berbagai macam kotoran yang menakutkan bagi kesehatan seperti Salmonella dan eccoli.  Kotoran tersebut berceceran disana karena tidak ada safty tank (tidak ada dinas kebersihan). Tapi ketika air yang sudah bercampur dengan kotoran itu masuk kedalam tanah,  berarti didalam tanah itu ada makluk hidup yang terus kita hidupi.

Didalam tanah mereka tidak mendapatkan  sinar matahari, maka mereka harus mendapatkan makanannya yang sudah diproduksi oleh autotroph. Mereka dengan suka rela mengambil sampah yang beserakan itu dibawa masuk, itu yang menyebabkan hutan tetap dapat melancarkan masuknya air melalui terowongan yang disebut biopori.

Prinsip biopori adalah mengembalikan kembali ekosistem didalam tanah. Ekosistem disekitar kita sangat kaya, bukan saja yang nampak dipemukaan tanah. Ada Ekosistem yang sangat penting yang tidak kita ketahui. Mereka adalah ekosistem bawah tanah. Mereka memainkan peran penting dalam siklus air tanah.

Kita sebenarnya tidak mungkin bisa membuat biopori tetapi kita bisa memfasilitasi terjadinya sebuah lubang resapan biopori karena ekosistem sendiri yang membuat itu. Ukuran biopori pada umumnya memiliki dalam 1 meter, dengan diameter 10 centi meter.

Jadi perlu diingat biopori tidak mungkin bisa diciptakan oleh teknologi secanggih apapun.  karena itu dilakukan secara alami oleh makluk hidup. Mereka adalah heterotroph yang membutuhkan makanan yang dihasilkan oleh autotroph. Mereka membantu akar menerobos tanah, fauna dengan ukuran (meso fauna).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun