Mohon tunggu...
Izzuki Muhashonah
Izzuki Muhashonah Mohon Tunggu... Dokter - Clinical Pathologist

Saya, Izzuki Muhashonah binti Miftah, seorang pembelajar asal Kab. Lamongan, bertinggal di Kab. Probolinggo Seorang dokter spesialis Patologi Klinik Konsultan Penyakit Infeksi. Menyukai traveling dan mencoba hal baru. Mari belajar bersama untuk kesehatan dan kebahagiaan Ummat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tantangan Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan, Ketidakseimbangan Antara Jumlah Peserta dengan Kapasitas Fasilitas Kesehatan

1 November 2024   10:00 Diperbarui: 1 November 2024   16:15 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program ini bertujuan untuk mencakup seluruh populasi Indonesia, sehingga memberikan akses layanan kesehatan kepada mereka yang sebelumnya tidak mendapat perlindungan dari asuransi kesehatan swasta.

Per 1 Agustus 2024, jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 276.520.647 jiwa atau 98,19% dari total penduduk Indonesia. 

Pertumbuhan jumlah peserta ini menunjukkan keberhasilan program dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan. Namun, peningkatan peserta ini juga membawa tantangan baru dalam menyediakan layanan yang memadai.

Kapasitas Fasilitas Kesehatan yang Terbatas

Kapasitas fasilitas kesehatan di Indonesia, baik itu rumah sakit, klinik, maupun puskesmas, belum sepenuhnya siap untuk menangani peningkatan jumlah pasien yang signifikan. 

Banyak fasilitas kesehatan, terutama yang berada di daerah terpencil dan pedesaan, masih mengalami keterbatasan dalam hal infrastruktur, perlengkapan medis, dan tenaga kesehatan. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keterbatasan ini meliputi:

Infrastruktur yang Kurang Memadai: Banyak rumah sakit dan puskesmas tidak memiliki jumlah tempat tidur yang cukup untuk menampung pasien yang membludak.

Selain itu, keterbatasan teknologi dan peralatan medis juga membatasi kemampuan fasilitas dalam memberikan pelayanan yang optimal.

Distribusi Tenaga Kesehatan yang Tidak Merata: Ketimpangan distribusi tenaga medis, seperti dokter dan perawat, antara daerah perkotaan dan pedesaan, menambah tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merata. Banyak tenaga kesehatan lebih memilih bekerja di kota besar karena fasilitas dan kompensasi yang lebih baik, meninggalkan daerah terpencil dengan tenaga yang minimal.

Dampak Terhadap Kualitas Pelayanan

Ketidakseimbangan ini berdampak langsung pada kualitas pelayanan yang diterima oleh peserta BPJS Kesehatan. Beberapa dampak utama meliputi:

Waktu Tunggu yang Lama

Antrian panjang dan waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan pelayanan medis menjadi keluhan umum di banyak fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien tetapi juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka yang membutuhkan perhatian medis segera.

Kualitas Interaksi Pasien-Tenaga Medis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun