Dalam mengajar pun seharusnya menyesuaikan zaman. Pedagogik di Indonesia selama ini masih mencetak orang pintar, bukan orang baik. Sehingga otak kanan sering kali tidak diaktifkan. Sehingga seringkali tidak dapat menerima perbedaan.Â
Dalam kehidupan dan berorganisasi, 95% adalah tacit knowledge, pengalaman di lapangan lebih digunakan. Eksplisit knowledge hanya terpakai 5%, seperti gunung es. Pengetahuan tacit adalah kemampuan praktis dan intuitif seseorang untuk memecahkan masalah, berinovasi, dan membuat keputusan-keputusan yang cerdas. Action oriented, orientasinya lakukan. Jangan pasif. Executive function dapat diartikan gercep atau gerak cepat.Â
Mendidik anak harus tegas. Agar anak-anak lebih gercep dan dapat membuat pilihan dan bertanggung jawab. Saat kita sering menghabiskan makanan anak, maka kita memberikan pelajaran bahwa kita boleh tidak bertanggung jawab. Jadi, siapa yang sering menghabiskan makanan anak-anak kita? Siapa yang suka mengantarkan tugas/pekerjaan rumah anak ke sekolah? Semua introspeksi...
Kita harus dapat memilah, mana yang boleh kita lakukan, mana yang tidak untuk buah hati kita.Â
Empat cara bagaimana berpikir kritis, yaitu:
Umpan balik dari orang di sekitar
Mempelajari faktor yang dapat membuat lebih sukses
Mencari informasi sebelum beropini dan bertindak
Luangkan waktu untuk berpikir.
Kalau sedang marah, berolah ragalah. Kalau sedang merasa iri, fokuslah ke diri. Bagaimana cara agar kita nyaman, jangan melihat kenyamanan orang lain. Kalau sedang cemas, be mindfull, observasilah pikiran dan perasaan. Kalau sedang jengkel, jangan bereaksi. Kalau sedang lelah, beristirahatlah. Kalau sedang tidak bersemangat, silahkan mandi. Â Kalau sedang banyak keraguan, menulislah dan refleksi diri.Â
Lakukan pekerjaan anda dengan cara yang profesional. Profesional ini mencakup detail, teliti, memberdayakan, kerja keras dan kerja cerdas, kerja tim, dan menjaga keseimbangan prestasi dan keluarga.Â