Mohon tunggu...
Izzat Chairie
Izzat Chairie Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewabahnya K-Pop dan Drakor yang Merusak Akhlak dan Karakter Generasi Bangsa

27 Oktober 2021   05:50 Diperbarui: 1 November 2021   11:51 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat pada hubungan diplomatik kuat yang sudah dimulai sejak tahun 1973. Korea Selatan sebagai salah satu negara yang mempunyai investasi besar yang tersebar luas di berbagai macam proyek di Indonesia. Dalam kerja sama bilateral juga sepakat antara Indonesia dan Korea Selatan untuk meningkatkan perdangangan mereka menjadi 30 miliar dolar AS pada tahun 2022 mendatang seperti pada perdangan sektor makanan korea, skincare, make up, pakaian korea, dll.

Ini menjadi tanda bahwa negara indonesia akan menjadi semakin konsumtif untuk mengimport hal-hal yang berasal dari Korea Selatan sehingga berkurang nantinya pada sektor ekspor negara. Begitu juga terlihat pada minat untuk belajar bahasa Korea yang melunjak tinggi ketimbang bahasa asing lainnya, seperti bahasa Inggris atau Arab. 

Padahal bahasa Inggris dan bahasa Arab masuk sebagai bahasa internasional dunia yang sangat dibutuhkan ketika kita berada di negara lain, bukan bahasa Korea. Belum lagi bahasa Indonesia yang semakin menurun peminatnya akhir-akhir ini yang merupakan bahasa utama bangsa kita.

Dari masalah tersebut sudah menjadi tugas kita untuk dalam memperbaikinya. Khususnya pemerintah, pemuka agama, dan seluruh masyarakat untuk bekerja sama dalam memikirkan jalan keluar atas fenomena ini.

Presiden Korea Utara, Kim Jon Un mengatakan bahwa fenomena tentang k-pop dan drakor adalah hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan generasi bangsa. Ia juga menganggap bahwa budaya K-pop dan drakor adalah tumor yang sangat ganas dan harus segera dibasmi. Tidak boleh satupun dari budaya ini masuk kedalam negaranya.

Bagaimana Islam Menanggapi Semua Ini?

Banyak dari para ulama yang mengomentari masalah ini. Mereka menganggap bahwa hal ini harus segera diselesaikan dan diperbaiki untuk generasi bangsa kedepannya.

Pertama, minuman keras atau beralkohol. Kita tidak akan pernah ingin mencoba sesuatu jika kita tidak pernah melihat bahkan mengetahui hal tersebut. Sebagaimana didalam Al-Qur'an larangan mabuk sangat diperhatikan. Yaitu pada Q.S Al-Maidah ayat 90:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung."

Mabuk merupakan hal yang sangat berbahaya. Sepakat para ulama menyebutkan bahwa akar dari segala kemaksiatan adalah dimulai dari hilang akal karena mabuk. Hal ini didasarkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa Nabi SAW bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun