"Enggak-enggak! Gua gak mau!" rengek Acha dalam hatinya.
Langit langsung mengangkat tub8h ramping Acha begitu saja. Acha begitu kaget ketika Langit melakukan hal itu kepada Acha.
"Turunin, gua! Gua gak mau!"
"Lo harus terima, siapa suruh lo jailin gua barusan! Makanya jangan macem-macem sama gua," dingin Langit dengan suara seraknya.
Acha begitu takut dengan sikap Langit kepada dirinya. Acha takut, takut nanti kalau Langit melakukan hal aneh-aneh kepada dirinya.
Sementara dilain sisi terlihat Aksa sedang mondar-mandir di kamarnya. Ia mengingat kejadian di pesta pernikahan rekan bisnisnya.
Aksa mengingat dimana ia melihat seorang gadis yang sangat-sangat ia kenal. Acha tentunya.
"Acha,"
"Itu pasti Acha,"
"Enggak salah liat saya, kalau itu adalah Acha! Anak kandung saya,"
"Saya yakin, Acha pasti ada disekitar sini."