Mohon tunggu...
Izeldin Khalid S
Izeldin Khalid S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Pembelajar

"Gutta cavat lapidem non vi, sed saepe cadendo; sic homo fit sapiens bis non, sed saepe legend". Batu berlubang bukan karena kekuatan yang dahsyat tetapi akibat tetesan air yang berulangkali. Begitu pula manusia menjadi bijak bukan karena satu dua kali tetapi karena kerapkali membaca. Perkenalkan, saya seorang Freshgraduate dari salah satu kampus Swasta di Bogor yang terkenal akan bidang Ekonomi Syariahnya yaitu Institut Agama Islam TAZKIA di bawah naungan Bapak Syafii Antonio(Nio Gwan Chung), dengan capaian IPK 3.8. Insyaallah, pada platform Kompasiana ini saya akan membahas perihal Eknomi Syariah, Filsafat dan sesuatu yang menarik menurut saya yang bisa menjadi bacaan yaang bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Indische Partij, Partai Politik Pertama yang Melawan Kolonialisme Belanda

15 Juli 2023   17:52 Diperbarui: 15 Juli 2023   18:18 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soewardi Soertjaningrat 'Ki Hadjar Dewantara'(Kiri), Ernest Douwes Dekker(tengah), Tjipto Mangoenkoesoemo. voi.id

Melihat hal itu, Douwes Dekker tidak memutus semangat. Ia mengajak Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara untuk bekerja sama antara keturunan Belanda dengan pribumi asli pada tahun 1912. Perjuangannya ini terpaksa membuat Douwes Dekker ditahan dan di penjara karena dianggap menentang Belanda dan pemerintahannya.

Pada perjuangannya, sejarah menuliskan bahwa ia sempat pernah menjabat sebagai menteri dalam kabinet Sjahrir dan salah satu pencetus yang ikut membentuk organisasi pergerakan Boedi Oetomo

Tjipto Mangunkusumo

Tjipto Mangunkusumo, yang dilahirkan di Desa Pecagakan, Jepara pada tanggal 4 Maret 1886, adalah seorang dokter dan aktivis yang sangat kritis terhadap pemerintahan Kolonial Belanda. Ketika dia diajak untuk bergabung dalam organisasi Indische Partij, bagi Tjipto Mangunkusumo ini adalah langkah yang baik untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang suku, golongan, atau agama.

Namun, Tjipto Mangunkusumo menghadapi pengasingan oleh pemerintah kolonial Belanda karena tulisan-tulisannya yang sangat kritis pada saat aktif di Indische Partij. Dia baru dipulangkan oleh Belanda pada tahun 1917.

Tjipto Mangunkusumo meninggal pada tanggal 8 Maret 1943 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ambarawa, Jawa Tengah. Berkat jasanya, pemerintah Indonesia mengabadikan gambar Tjipto Mangunkusumo pada pecahan uang logam rupiah baru dengan nilai Rp200. Selain itu, nama Tjipto Mangunkusumo juga dijadikan nama untuk rumah sakit besar di Jakarta sebagai penghormatan atas kontribusinya.

TUJUAN & USAHA INDISCHE PARTIJ

Ada beberapa tujuan dan usaha yang diperjuangkan oleh Indische Partij diantaranya :

Tujuan :

1. Meningkatkan patriotisme seluruh rakyat Indonesia terhadap Indonesia sebagai tanah air mereka.

2. Menerapkan kerjasama berdasarkan prinsip persamaan dalam tatanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun