Cara berikutnya adalah berikan berbagai bentuk kasih sayang dan lihat respons anak. Contoh:
Jika anak terlihat senang saat diberi hadiah kecil, bahasa kasihnya mungkin pemberian hadiah. Jika anak merasa puas setelah berbicara panjang lebar, bahasa kasihnya mungkin waktu berkualitas.
Setelah kita mengetahui bahwa ada lima bahasa kasih, cobalah secara bergantian untuk:
Memberikan pujian (kata-kata pendukung), Meluangkan waktu khusus (waktu berkualitas),
Memberikan hadiah kecil (pemberian hadiah),
Membantu anak dengan tugasnya (tindakan melayani), Â Memberikan pelukan atau sentuhan kasih (sentuhan fisik).
Catat bentuk kasih sayang mana yang paling membuat anak bahagia.
Dari sekian cara tersebut saya menemukan bahasa kasih pada anak-anak saya.
Pada anak pertama saya menemukan bahwa bahasa kasihnya adalah tindakan melayani (Acts of Service). Dia senang sekali bila saya melayani atau membantu keperluannya. Selain itu dia juga menunjukkan bahasa kasih yang masuk kriteria pemberian hadiah (Receiving Gifts).
 Dia akan kelihatan sangat bahagia bila saya memberinya hadiah. Meski bukan berupa barang yang mahal, bahkan sekedar makanan atau minuman kesukaannya misalnya masakan padang, bakso, somay atau minuman es boba.
Anak kedua beda lagi. Saya menemukan bahasa kasihnya adalah kata-kata pendukung (Words of Affirmation). Dia tampak sangat bahagia bila saya memberikan pujian atas hasil kerjanya. Karena anak kedua masih kuliah dan berada di luar kota, dia seringkali mengirimkan foto hasil masakannya. Meski hanya berupa emoticon jempol atau love melalui chat, dia membalas dengan mengirimkan sticker tanda bahagia.Â