Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dzulhijjah: Bulan Menikah

8 Juli 2023   00:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:07 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, sebagaimana di bulan-bulan haram yang lain, pada bulan Dzulhijjah seluruh ummat Islam sangat dianjurkan untuk mengagungkan dengan memperbanyak beribadah kepada Allah Subhanahu wata'ala, baik ibadah wajib maupun sunnah dan menjauhi segala bentuk dosa yang dapat mengotori keagungan bulan Dzulhijjah tersebut. Termasuk ibadah salah satunya adalah menikah di bulan Dzulhijjah.

Menikah dalam pandangan Islam  merupakah salah satu ibadah yang mulia. Islam menganggap bahwa pernikahan merupakan cara yang sah dan terpuji untuk membentuk keluarga, memperoleh keturunan dan menjaga stabilitas sosial.

Karena menikah merupakan ibadah, maka rumah tangga dalam konsep Islam adalah ikatan pernikahan yang sah dan dilandasi oleh nilai-nilai atau syari'at Islam.

Jika dalam rumah tangga yang dibangun sesuai dengan syari'at maka akan membawa keberkahan serta kemudahan dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Bahkan dalam episode  berikutnya rumah tangga bisa menjadi sarana dakwah, artinya setiap pasangan berkewajiban untuk saling memberi nasehat, mengajak pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Atau bisa ikut menjadi bagian dari dakwah yang menyeru manusia lain dalam amar ma'ruf  nahi mungkar.

Lalu, bagaimana dengan tradisi masyarakat Jawa yang melangsungkan pernikahan pada bulan Besar (Dzulhijjah) ?

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, orang yang menikah pada bulan Besar atau Dzulhijjah memiliki banyak keistimewaan, antara lain memberikan keberkahan rumah tangga bagi kedua mempelai, bersamaan dengan hari raya Iedul Adha dan lebaran haji.

Masih menurut tradisi Jawa, berdasarkan buku Betaljemur Adammakna menyebutkan

"Ala beciking sasi kanggo ijabing panganten. Besar: sugih, nemu suka harja."
Artinya : bulan yang baik dan tidak untuk menikah. Bulan Besar: kaya dan mendapatkan kebahagiaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut bisa dimaknai bahwa orang yang menikah di bulan Besar akan mendapatkan dua keberuntungan dalam hidupnya yaitu bisa menjadi kaya dan memperoleh kebahagiaan.

Bagi yang sedang atau akan melangsungkan pernikahan maupun punya hajat mantu, tulisan ini mungkin bisa menjadi pertimbangan. Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun