Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Ada yang Mustahil bagi Allah

3 Juli 2023   11:24 Diperbarui: 3 Juli 2023   12:58 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Nuh tetap berusaha untuk bersabar dan berdakwah kepada kaumnya agar menyembah Allah Ta'ala, meng-EsakanNya. Akan tetapi sikap dan respon kaumnya tetap tidak berubah.

Dalam kondisi yang demikian, Nuh pun pasrah. Nuh pun mengadu kepada Allah Ta'ala.

"Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya,"Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolongkah (aku)." (QS Al Qamar ayau 10)

"Dan Nuh berkata,"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan kafir." (QS Nuh ayat 26-27)

Lalu Allah Subhanahu wata'ala pun menjwab doa Nabi Nuh 'alaihissalam.

"Lalu Kami wahyukan kepadanya,"Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis dan keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka (QS Al Mukminun ayat 27)

Nabi Nuh 'alaihissalam bingung karena belum pernah tahu caranya membuat kapal atau bahtera. Allah Ta'ala kemudian mengutus Jibril 'alaihissalam untuk mengajari Nuh untuk membuat kapal.

Akhirnya Nabi Nuh 'alaihissalam pun membuat kapal. Kaumnya yang mengetahui hal ini semakin mengejek Nuh 'alaihissalam. Kapal yang dibuat Nabi Nuh memang berada di atas bukit, tempat yang jauh dari laut. Inilah yang semakin membuat kaumnya menganggap Nuh tidak waras.

Ketika kapal sudah jadi, Nuh 'alaihissalam pun menunggu isyarat atau perintah dari Allah Subhanahu wata'ala tntang bagaimana kelanjutannya.

Melihat kapal besar itu, kaum Nabi Nuh pun menjadikannya sebagai tempat buang hajat alias dijadikan sebagai "toilet umum". Astaghfirullah. Sungguh keterlaluan sekali kaum Nabi Nuh ini.

Nabi Nuh pun berdoa kepda Allah agar memberikan azab atas perbuatan kaumnya. Maka Allah pun mengazab kaumnya berpa sakit mata dan buta. Mereka pun merengek-rengek kepada Nabi Nuh agar disembuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun