Mohon tunggu...
IZALMIANTO
IZALMIANTO Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Hi..., I'm an elementary school teacher from Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Thank you.. !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

25 Oktober 2022   21:12 Diperbarui: 25 Oktober 2022   21:16 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran sangat berarti dan bermanfaat bagi pendidik.

Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara pendidik dan peserta didik. Peserta didik diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya. Peran pendidik sebagai sebagai "pamong" dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar peserta didik tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya. Sistem Among, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, menjadi semangat yang menguatkan keterampilan komunikasi pendidik dan peserta didik dengan menggunakan pendekatan  coaching.. Tut Wuri Handayani menjadi kekuatan dalam pendekatan proses coaching dengan memberdayakan semua kekuatan diri yang ada pada peserta didik.

Sebagai seorang pendidik atau pamong dengan semangat Tut Wuri Handayani, maka pendidik perlu menghayati dan memaknai cara berpikir atau paradigma berpikir Ki Hajar Dewantara  sebelum melakukan pendampingan  dengan pendekatan coaching sebagai salah satu pendekatan komunikasi dengan semangat among (menuntun). Dalam relasi pendidik dengan pendidik, seorang coach juga dapat membantu seorang coachee untuk menemukan kekuatan dirinya dalam pembelajaran. Pendekatan komunikasi dengan proses coaching merupakan sebuah dialog antara seorang coach dan coachee yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.

 Alur percakapan coaching yang akan membantu coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna yaitu alur TIRTA yang dikembangkan dari satu model umum coaching yang dikenal sangat lua dan telah banyak diaplikasikan yaitu  GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options, dan Will.

Alur percakapan coaching TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang membuat kita memiliki paradigma berpikir , prinsip dan keterampilan coaching untuk memfasilitasi rekan sejawat agar dapat belajar dari situasi yang dihadapi dan membuat keputusan-keputusan bijaksana secara mandiri.

Kemampuan seorang guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika.

Implementasi kompetensi sosial emosional (KSE) di sekolah diterapkan melalui pengajaran eksplisit, terintegrasi dalam praktik pembelajaran  dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas, budaya sekolah, dan penguatan KSE pada pendidik dan tenaga kependidikan.

KSE pada  pengajaran eksplisit  dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. KSE dengan  integrasi  pembelajaran  dan kurikulum akademik dapat dituangkan  dalam  konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, musik, seni dan pendidikan jasmani. KSE melalui penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah diterapkan dengan   penguatan praktik guru dan gaya interaksi mereka dengan murid, atau dengan mengubah peraturan dan harapan sekolah, KSE melalui penguatan KSE pada pendidik dan tenaga kependidikan diterapkan   dengan berkolaborasi, membangun hubungan saling percaya dan memelihara komunitas yang erat.

Terdapat tiga cara dalam menguatkan pendidik dan tenaga kependidikan dalam KSE, yaitu dengan menjadi teladan (model), belajar, dan berkolaborasi. Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan selaras dengan Standar Kompetensi Pedagogik, Kepribadian dan Sosial Pendidik. Pasalnya pendidik  mendapatkan penguatan untuk menguasai karakteristik peserta didik dari aspek sosial, kultural emosional, serta menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, arif dan dewasa.

Pada banyak hal contoh studi kasus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik, dapat diketahui bahwa secara umum dalam pengambilan keputusan, seorang pendidik selaku pemimpin pembelajaran tidak terlepas dari persoalan dilema etika.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun