Mohon tunggu...
Yulia Bachar
Yulia Bachar Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Multipotentialite

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemerdekaan Melintas Batas

18 Agustus 2016   10:25 Diperbarui: 18 Agustus 2016   10:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kemerdekaan menawarkan kebebasan

Termasuk didalamnya kebebasan untuk berpaling dan tak lagi membela negeri ini

Maka batas wilayah bukan lagi tembok pemisah

Tapi sebuah pintu penghubung

Dimana kita bisa melihat hijaunya rumput tetangga

Dan indahnya cakrawala yang menghampar luas diseberang sana

Lalu anak-anak negeripun berkemas, berkaca pada kapasitas dan oportunitas

Sejenak memandang halaman belakang dan membandingkannya dengan harapan yang terbentang jika menyeberang

Tak perlu lama-lama menunggu

Karena diseberang, telah ada parade penyambutan

Gegap gempita pesta pora dan berbagai geliat yang menjanjikan pertumbuhan yang lebih subur

Begitulah

Satu demi satu anak negeri

Pergi merantau

Tak sekadar merantau

Tapi menetap dan menetapkan hati

Untuk tak lagi membela negeri tempat dia terlahir kebumi

Mereka menemukan apa yang mereka cari

Dan menikmati apa yang mereka dapatkan

Lalu ibu pertiwi mulai menghitung untung rugi

Betapa banyak anaknya yang berpaling

Seraya memandang, melambaikan tangan

Rasa rindu atau untung rugi membuatnya ingin membawanya pulang

Tak banyak yang berkenan

Karena mereka telah menikmati kenyamanan

Ibu pertiwi tidak marah pada mereka

Tapi anak negeri yang mengaku setia menjadi murka

Ketika sang pangeran kambali dan mendapatkan peran utama di panggung sandiwara

Apa sebenarnya yang kita pertengkarkan disini, . . . ?

Kecintaan, kesetiaan, rasa berbangsa, persaudaraan, keadilan, kesempatan, kemampuan, penghianatan, . . .  atau sekadar mata pencaharian, . . . ??!

Tak perlu mencari kambing hitam

Jika mereka berpaling hanya karena alasan periuk nasi atau keinginan untuk tumbuh lebih subur

Biarkan mereka pergi

Tak perlu membahas tentang integritas

Dan jangan mengharapkan mereka kembali

Biarkan mereka mencari arti kemerdekaannya sendiri

Sebagaimana kita memahami arti kemerdekaan kita sendiri

Karena bumi tempat kita berpijak hanya satu

Dan kemerdekaan bukanlah belenggu

Bahkan suatu saat nanti

Mungkin batas negara memang tidak perlu ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun