Beberapa saat kemudian aku menghirup lagi kopi hitam itu dengan tegukan “Alhamdulillah”, “Kopinya kok pahit sekali”, ucapku. “di dapur tidak ada gula suamiku”, jawabmu singkat tapi tatapanmu tampak sendu seperti sedang sedih. “tak apa-apa istriku, biarlah kopi ini memberikan rasa pahit untuk mengimbangi senyummu yang terlalu manis,” jawabku kemudian sembari memberikan senyum terbaikku, lalu kita berdua berpelukan sambil senyum-senyum melihat purnama, seakan-akan kita memergoki malaikat yang sedang mengintip kemesraan kita.
Jakarta, 26, 12,12 . 23.26 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H