Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan bertujuan untuk memastikan akses universal terhadap air bersih dan sistem sanitasi yang memadai. SDG 6 merupakan salah satu tujuan yang krusial karena air bersih adalah kebutuhan dasar manusia yang memengaruhi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dalam hal ini, nanoteknologi menawarkan solusi inovatif yang dapat menjawab berbagai tantangan terkait air bersih dan sanitasi.
Kontribusi Nanoteknologi untuk Air Bersih dan Sanitasi
1. Filtrasi Air Berbasis Nanomaterial
Nanomaterial seperti karbon nanotube, graphene oxide, dan membran berbasis nanofiber memiliki kemampuan unik untuk menyaring kontaminan dari air dengan efisiensi tinggi. Teknologi ini dapat:
Menghilangkan logam berat seperti arsenik, timbal, dan merkuri.
Menyaring mikroorganisme berbahaya seperti bakteri dan virus.
Mengurangi senyawa kimia beracun dari limbah industri.
Aplikasi filtrasi berbasis nanoteknologi memungkinkan pengolahan air limbah menjadi air bersih yang dapat digunakan kembali, sekaligus mendukung pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
2. Deteksi Kontaminan yang Cepat dan Akurat
Sensor berbasis nanoteknologi dapat mendeteksi keberadaan polutan dalam konsentrasi sangat rendah. Beberapa keunggulannya meliputi:
Waktu respon yang cepat.
Sensitivitas tinggi terhadap polutan mikro seperti pestisida, hormon, atau logam berat.
Kemampuan untuk digunakan di lokasi terpencil dengan peralatan portabel.
3. Pengolahan Air dengan Teknologi Ramah Energi
Nanomaterial fotokatalitik, seperti titanium dioksida (TiO2), dapat digunakan untuk memurnikan air melalui proses fotokimia yang memanfaatkan sinar matahari. Teknologi ini sangat efektif dalam:
Menguraikan senyawa organik berbahaya.
Membunuh mikroorganisme patogen tanpa memerlukan bahan kimia tambahan.
Mengurangi kebutuhan energi dalam proses pengolahan air.
4. Membran Nano untuk Desalinasi
Proses desalinasi menggunakan membran nano memungkinkan pemisahan garam dari air laut dengan konsumsi energi yang lebih rendah dibandingkan metode konvensional. Hal ini membuka peluang untuk menyediakan sumber air bersih di wilayah yang menghadapi kelangkaan air tawar.
Studi Kasus: Penerapan Nanoteknologi di Negara Berkembang
Di berbagai negara berkembang, teknologi nano telah digunakan untuk meningkatkan akses terhadap air bersih. Sebagai contoh:
India: Sistem filtrasi berbasis graphene oxide digunakan untuk menyediakan air minum berkualitas bagi masyarakat pedesaan dengan biaya yang terjangkau.
Indonesia: Penggunaan membran nano pada fasilitas pengolahan air limbah membantu mengurangi tingkat pencemaran sungai dan menyediakan air layak konsumsi untuk komunitas lokal.
Tantangan dalam Implementasi Nanoteknologi
Meski menawarkan banyak manfaat, penerapan nanoteknologi untuk air bersih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
Biaya Produksi: Nanomaterial masih relatif mahal untuk diproduksi dalam skala besar.
Kesadaran dan Pengetahuan: Banyak komunitas belum memahami potensi dan cara kerja teknologi ini.
Regulasi dan Keamanan: Dibutuhkan regulasi yang memastikan penggunaan nanomaterial aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Dengan meningkatnya investasi dalam penelitian dan pengembangan, biaya nanoteknologi diharapkan semakin terjangkau. Selain itu, kemajuan teknologi manufaktur akan memungkinkan produksi nanomaterial yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Nanoteknologi memiliki potensi besar untuk mendukung pencapaian SDG 6 dengan menyediakan solusi inovatif untuk tantangan air bersih dan sanitasi. Dengan memanfaatkan teknologi ini secara bijak, kita dapat memastikan akses universal terhadap air bersih, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung keberlanjutan sumber daya air global.
Referensi:
UNESCO. (2020). The United Nations World Water Development Report 2020: Water and Climate Change.
World Health Organization (WHO). (2021). Water, Sanitation and Hygiene (WASH).
Nature Nanotechnology. (2022). Nanotechnology for Water Purification: Challenges and Opportunities.
Nama: Raditya Rizky Riyadhi
Program Studi: Rekayasa Nanoteknologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H