India: Sistem filtrasi berbasis graphene oxide digunakan untuk menyediakan air minum berkualitas bagi masyarakat pedesaan dengan biaya yang terjangkau.
Indonesia: Penggunaan membran nano pada fasilitas pengolahan air limbah membantu mengurangi tingkat pencemaran sungai dan menyediakan air layak konsumsi untuk komunitas lokal.
Tantangan dalam Implementasi Nanoteknologi
Meski menawarkan banyak manfaat, penerapan nanoteknologi untuk air bersih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
Biaya Produksi: Nanomaterial masih relatif mahal untuk diproduksi dalam skala besar.
Kesadaran dan Pengetahuan: Banyak komunitas belum memahami potensi dan cara kerja teknologi ini.
Regulasi dan Keamanan: Dibutuhkan regulasi yang memastikan penggunaan nanomaterial aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Dengan meningkatnya investasi dalam penelitian dan pengembangan, biaya nanoteknologi diharapkan semakin terjangkau. Selain itu, kemajuan teknologi manufaktur akan memungkinkan produksi nanomaterial yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Nanoteknologi memiliki potensi besar untuk mendukung pencapaian SDG 6 dengan menyediakan solusi inovatif untuk tantangan air bersih dan sanitasi. Dengan memanfaatkan teknologi ini secara bijak, kita dapat memastikan akses universal terhadap air bersih, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung keberlanjutan sumber daya air global.
Referensi: