Mohon tunggu...
Muhamad Ridwan
Muhamad Ridwan Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Hidup ini akan terus selalu berjalan tidak ada perlombaan dalam hidup ini mari berjuang untuk mencapai 1 tujuaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makalah Sistem Pengendalian Manajemen

8 Juni 2024   17:50 Diperbarui: 8 Juni 2024   17:52 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Sampoerna Agro menjunjung tinggi Nilai-Nilai Perusahaan yang dikenal dengan The Sampoerna Way. Filosofi Anggarda Paramita dan Tiga Tangan adalah prinsip dasar yang membentuk enam nilai inti dalam The Sampoerna Way yang telah membantu kami dalam menjalin hubungan yang kuat dan langgeng dengan seluruh pemangku kepentingan. Kami sangat menghargai hubungan ini dan akan bekerja keras untuk memastikan 7 bahwa kepercayaan akan tetap menjadi landasan pertumbuhan Perusahaan.

       Anggarda Paramita berarti "menuju keunggulan" dalam bahasa Sansekerta kuno. Di Sampoerna Strategic Group, pencarian keunggulan adalah sebuah cara hidup, pencarian kesempurnaan yang melelahkan merupakan bagian integral dari seluruh aspek Grup. Anggarda Paramita menjelma menjadi semangat Sampoerna Agro untuk mencapai visi dan misinya sebagai perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia.

  • Sistem Meritokratis Suatu sistem untuk mengapresiasi individu berdasarkan kompetensi dan kinerjanya dalam mencapai tujuan keunggulan organisasi.
  • Organisasi yang Diperlukan Organisasi yang mendorong kondisi bagi pihak mana pun untuk bekerja sama secara efektif dan optimal guna mencapai tujuan bersama.

        Awalnya dideklarasikan oleh para pendiri Sampoerna, Tiga Tangan adalah filosofi kesuksesan kami. Filosofi yang menyatakan bahwa dengan bekerja sama secara "win-win-win", ketiga pihak dapat mencapai hubungan yang saling menguntungkan. Perwakilan dari ketiga pihak yang terlibat dalam Perseroan adalah Sampoerna Agro, Mitra Usaha, dan Pelanggan

  • Teamwork & Flexibility Kerja sama antar pegawai, atasan, dan kedua belah pihak, dengan mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi.
  • Menghormati Saling menghormati di dalam dan di luar organisasi.
  • Integritas & Etika Konsistensi antara nilai-nilai yang dianut, tindakan yang diambil, dan hasil yang dicapai.
  • Komunitas Pemberian nilai-nilai kepada masyarakat sekitar sebagai salah satu pemangku kepentingan organisasi


  • 2.4 Struktur Organisasi PT HM Sampoerna Tbk  
  •  
  •  
  •  




  • 2.5 Penganggaran dan Keuangan PT HM Sampoerna Tbk
  •  
  •              1. Proses penganggaran di PT HM Sampoerna Tbk umumnya terdiri dari beberapa tahap berikut:
  •  
  • Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Laba (AP&L). Tahap pertama dalam proses penganggaran adalah penyusunan AP&L. AP&L memuat proyeksi pendapatan dan beban perusahaan untuk periode tertentu, biasanya satu tahun fiskal. Penyusunan AP&L dilakukan oleh berbagai departemen di PT HM Sampoerna Tbk, seperti departemen pemasaran, produksi, dan keuangan.

  • Penyusunan Anggaran Kas. Tahap kedua dalam proses penganggaran adalah penyusunan anggaran kas. Anggaran kas memuat proyeksi arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Penyusunan anggaran kas dilakukan oleh departemen keuangan. Departemen keuangan menggunakan AP&L sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas.

  • Penyusunan Anggaran Belanja Modal. Tahap ketiga dalam proses penganggaran adalah penyusunan anggaran belanja modal. Anggaran belanja modal memuat proyeksi pengeluaran perusahaan untuk aset tetap selama periode tertentu. Penyusunan anggaran belanja modal dilakukan oleh departemen yang terkait dengan pengadaan aset tetap, seperti departemen produksi dan departemen teknologi informasi.

  • Penetapan Anggaran. Tahap keempat dalam proses penganggaran adalah penetapan anggaran. Anggaran yang telah disusun oleh berbagai departemen kemudian diajukan kepada manajemen puncak untuk mendapatkan persetujuan.

  • Pemantauan dan Pengendalian Anggaran. Tahap kelima dalam proses penganggaran adalah pemantauan dan pengendalian anggaran. Kinerja perusahaan akan dipantau secara berkala untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai target yang telah ditetapkan dalam anggaran.Jika terdapat deviasi antara kinerja aktual dan target anggaran, perusahaan akan melakukan analisis untuk mengidentifikasi penyebab deviasi dan mengambil tindakan korektif.
  •  
  •              2.  Struktur Keuangan:

  • Struktur keuangan Sampoerna dapat dianalisis menggunakan berbagai
  • rasio keuangan, seperti:

  • Rasio likuiditas: Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas Sampoerna yang umum digunakan termasuk current ratio dan quick ratio.

  • Rasio solvabilitas: Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas Sampoerna yang umum digunakan termasuk debt-toequity ratio dan debt-to-asset ratio.

  • Rasio profitabilitas: Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas Sampoerna yang umum digunakan termasuk net profit margin dan return on equity (ROE).

  • Berdasarkan laporan keuangan tahun 2022, struktur keuangan Sampoerna menunjukkan beberapa hal berikut:
  • Sampoerna memiliki rasio likuiditas yang kuat. Current ratio Sampoerna adalah 2,33 dan quick ratio-nya adalah 1,46. Hal ini menunjukkan bahwa Sampoerna memiliki cukup kas dan aset lancar lainnya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

  • Sampoerna memiliki rasio solvabilitas yang moderat. Debt-to-equity ratio Sampoerna adalah 0,57 dan debt-to-asset ratio-nya adalah 0,37. Hal ini menunjukkan bahwa Sampoerna memiliki tingkat utang yang moderat.

  • Sampoerna memiliki rasio profitabilitas yang tinggi. Net profit margin Sampoerna adalah 18,2% dan ROE-nya adalah 37,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Sampoerna menghasilkan keuntungan yang tinggi dari investasinya.


  • Perencanaan Strategis dan Operasional PT HM Sampoerna Tbk
  • 1.Perencanaan Strategis
  •  a. Visi:
  • Menjadi perusahaan rokok terdepan di Indonesia dan di Asia, yang memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan melalui produk dan layanan berkualitas tinggi, serta berkontribusi pada pembangunan bangsa.

  • b. Misi:
  • 1. Memproduksi dan memasarkan produk rokok berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
  • 2. Mengembangkan dan memelihara hubungan yang kuat dengan pelanggan, pemasok, dan karyawan.
  • 3. Meningkat kan efisiensi dan efektivitas operasi. 4) Berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial dan
  •  lingkungan.

  • c. Analisis SWOT:
  • 1. Kekuatan (Strengths): Brand yang kuat, jaringan distribusi luas, kemampuan inovasi produk, dan dukungan dari Philip Morris International.
  • 2. Kelemahan (Weaknesses): Ketergantungan pada regulasi pemerintah yang ketat, isu kesehatan terkait produk tembakau.
  • 3.Peluang (Opportunities): Ekspansi ke pasar internasional, diversifikasi produk, penggunaan teknologi untuk efisiensi operasional. 4) Ancaman (Threats): Persaingan yang ketat, perubahan preferensi konsumen, dan regulasi pemerintah yang semakin ketat.

  • 2. Perencanaan Operasional
  • a. Perencanaan produksi: Sampoerna merencanakan produksi rokoknya untuk memenuhi permintaan pasar. Perencanaan produksi ini mencakup perencanaan bahan baku, tenaga kerja, dan mesin produksi. b. Perencanaan pemasaran: Sampoerna merencanakan strategi pemasarannya untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Perencanaan pemasaran ini mencakup periklanan, promosi, dan distribusi. c. Perencanaan keuangan: Sampoerna merencanakan anggaran keuangannya untuk mencapai tujuannya. Perencanaan keuangan ini mencakup perencanaan pendapatan, biaya, dan investasi.
  • d. Perencanaan sumber daya manusia: Sampoerna merencanakan kebutuhan sumber daya manusianya untuk mendukung operasinya. Perencanaan sumber daya manusia ini mencakup rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan.
  • 2.7 Pelaksanaan dan Pengukuran Kinerja PT HM Sampoerna Tbk
  •  
  •              1. Pelaksanaan Kinerja PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan
  •                 kinerja yang efektif dan efisien. Hal ini dibuktikan dengan berbagai strategi dan program yang diterapkan
  •                 perusahaan, seperti:

  • Penetapan Tujuan dan Sasaran yang Jelas: Sampoerna menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas untuk setiap departemen dan unit kerja. Contohnya, di tahun 2021, Sampoerna menargetkan peningkatan pangsa pasar sebesar 1% dan peningkatan laba bersih sebesar 5%. 13
  • Pengembangan Karyawan: Sampoerna menyediakan berbagai program pengembangan karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka. Contoh program pengembangan karyawan Sampoerna termasuk: Pelatihan kepemimpinan, Pelatihan teknis, Program mentoring
  • Pengelolaan Kinerja: Sampoerna memberikan feedback dan coaching kepada karyawan untuk membantu mereka meningkatkan kinerja mereka. Contohnya, Sampoerna mengadakan sesi feedback individual dan sesi review kinerja berkala.
  •  Penghargaan dan Pengakuan: Sampoerna memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan yang berprestasi. Contohnya, Sampoerna memberikan bonus, penghargaan karyawan terbaik, dan promosi jabatan.


  • 2.  Pengukuran Kinerja PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) menggunakan berbagai indikator untuk
  • mengukur kinerja perusahaan secara komprehensif. Indikatorindikator ini dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek, yaitu:

  • a. Aspek Keuangan:
  • 1. Laba Bersih: Merupakan indikator profitabilitas utama perusahaan yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi semua biaya dan pajak.
  • 2. Margin Laba Kotor: Mengukur persentase laba yang diperoleh dari penjualan produk setelah dikurangi biaya produksi langsung.
  • 3. Return on Equity (ROE): Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. 14 4) EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization): Mengukur profitabilitas perusahaan sebelum memperhitungkan beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

  • b. Aspek Operasional:
  • 1. Pangsa Pasar: Mengukur persentase penjualan perusahaan dibandingkan dengan total penjualan di
  • pasar.
  • 2. Volume Produksi: Mengukur jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
  • 3. Tingkat Kepuasan Pelanggan: Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan perusahaan.
  • 4. Efisiensi Operasional: Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang minimal.






  • c. Aspek Sumber Daya Manusia:
  • 1.Tingkat Absensi Karyawan: Mengukur persentase karyawan yang tidak hadir bekerja dalam periode tertentu.
  • 2.Tingkat Turnover Karyawan: Mengukur persentase karyawan yang keluar dari perusahaan dalam periode tertentu.
  • 3) Tingkat Kepuasan Karyawan: Mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja mereka.
  • 4) Produktivitas Karyawan: Mengukur jumlah produk atau layanan yang dihasilkan oleh seorang karyawan dalam periode tertentu.

  • Contoh Nyata Pengukuran Kinerja di PT HM Sampoerna Tbk:

  • a. Tahun 2021: Sampoerna menargetkan peningkatan pangsa pasar sebesar 1% dan peningkatan laba bersih sebesar 5%. Pada akhir tahun 2021, Sampoerna berhasil mencapai target pangsa pasarnya, namun laba bersihnya hanya mencapai 4%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Sampoerna berhasil meningkatkan pangsa pasarnya, perusahaan masih perlu meningkatkan efisiensi operasionalnya untuk mencapai target laba bersihnya. 15

  • b. Tahun 2022: Sampoerna meluncurkan produk rokok baru dengan kadar tar dan nikotin yang lebih rendah. Perusahaan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk baru ini melalui survei dan focus group discussion. Hasilnya menunjukkan bahwa produk baru ini diterima dengan baik oleh konsumen, sehingga Sampoerna berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di segmen produk rokok rendah tar dan nikotin.


  • 2.8 Pengawasan dan Evaluasi Kinerja PT HM Sampoerna Tbk 

  • 1. Pengawasan Kinerja PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) memiliki sistem pengawasan kinerja yang kuat untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Sistem ini terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

  • a. Penetapan Tujuan dan Sasaran: Sampoerna menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas untuk setiap departemen dan unit kerja. Tujuan dan sasaran ini harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Timebound). Penetapan tujuan dan sasaran ini dilakukan secara berkala, biasanya setiap tahun, dan melibatkan semua pemangku kepentingan di perusahaan.

  • b. Pengukuran Kinerja: Sampoerna menggunakan berbagai indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur kinerja perusahaan, karyawan, dan unit kerja. KPI ini harus relevan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja dilakukan secara berkala, biasanya setiap bulan atau triwulan, dan datanya dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan pola. 16

  • c. Pelaporan Kinerja: Hasil pengukuran kinerja dilaporkan kepada manajemen senior secara berkala. Laporan kinerja ini harus jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Manajemen senior menggunakan laporan kinerja ini untuk memantau kemajuan perusahaan dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.




2. Evaluasi Kinerja

PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dengan sejarah panjang dan reputasi yang kuat. Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara menyeluruh, perlu dikaji dari berbagai aspek, termasuk:

a. Kinerja Keuangan:

1. Profitabilitas: Sampoerna menunjukkan profitabilitas yang baik dengan laba bersih yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, laba bersih Sampoerna mencapai Rp 10 triliun, naik dari Rp 9 triliun di tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan dari operasinya.

2. Efisiensi: Sampoerna memiliki rasio efisiensi yang baik, seperti terlihat dari rasio laba kotor yang tinggi dan rasio biaya overhead yang rendah. Pada tahun 2022, rasio laba kotor Sampoerna mencapai 55%, menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dari penjualan produknya. Rasio biaya overhead Sampoerna tercatat sebesar 15%, menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola biayanya dengan efisien. 17

3. Solvabilitas: Sampoerna memiliki rasio solvabilitas yang moderat, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya. Pada tahun 2022, debt-to-equity ratio Sampoerna mencapai 0,50, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang moderat. Debtto-asset ratio Sampoerna tercatat sebesar 0,30, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang sehat dibandingkan dengan asetnya.

b. Kinerja Operasional:

1. Pangsa Pasar: Sampoerna mempertahankan pangsa pasar yang dominan di industri rokok Indonesia. Pada tahun 2022, pangsa pasar Sampoerna mencapai 65%, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi yang kuat di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun