Sekarang kita lihat perubahan dalam tatanan yang lebih luas yaitu negara.Di dunia banyak negara yang melakukan perubahan dengan sukses, seperti yang ditulis dalam buku CHANGE.Singapura di tangan besi Lee Kuan Yew yang memulai tahun 1959,saat itu Singapura negara yang kotor,pengangguran yang mencapai 14%,kas negaranya kosong,dan tidak punya kekayaan alam,namun sekarang menjadi sebuah negara maju.
Lee Kuan Yew melakukan perubahan besar-besaran dan merancang pembangunan ekonomi yang agresif.Beliau dibantu Dr.Goh Keng dan ahli ekonomi, Albert Winsemius dari PBB serta I.F.Tang.Tahun 1960,mereka merumuskan strategi pembangunan ekonomi globalnya yang berorientasi pada keunggulan daya saing dan produktifitas,melalui pemerintahan yang bersih,masyarakat disiplin, dan industrialisasi.
Lalu ada negara Costa Rica berkat kepemimpinan Jose Maria Figueress,yang tadinya hidup dari ekspor pisang dan akhirnya berubah menjadi negara pengekspor mikroprosessor dan alat-alat kesehatan.Hal itu dilakukan berkat bantuan Prof.Michael Porter,ahli bisnis dari Harvard.Pada tahun 1994 Figueress bersama Porter merancang kebijakan-kebijakan makro dengan langkah yang kongkret,sehingga membuat Cost Rica menjadi negara yang competitive.
Bagaimana dengan Indonesia ? Indonesia juga sedang dalam proses menuju perubahan,dengan disahkannya UU Cipta Kerja,diharapkan mampu meniru langkah negara Singapura dan negara maju lainnya.
Walaupun pengesahan UU Cipata Kerja menuai banyak penolakan,itu adalah bagian dinamika menuju perubahan. Negara lain pada awalnya juga mengalami hal yang sama, sebelum mereka maju seperti sekarang.Pil pahit harus kita telan bersama,sebagai obat untuk kesembuhan penyakit.Kita harus melalui proses itu,dari pada kita sakit selamanya.
Perubahan perlu pengorbanan,kerja keras,pantang menyerah dan semangat gotong royong. Mengutip kata-kata bijak Arab,”Man Jadda Wajada”,Siapa yang bersungguh-sungguh,niscaya ia akan berhasil.
Salam bahagia, Majulah Indonesia
IWayB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H