Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perjalanan Sagu Doni Tiga Propinsi

24 Maret 2021   11:50 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:06 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau kita buka lembaran sejarah, tak ada ditemukan prasasti tentang padi"

"Yang ada, Sagu, Sukun,  bukan begitu Pak Iwan?"  Doni melihat ke saya.

Spontan disebut nama,   saya menjawab sigap: seratus  persen akurat Pak.

Begitulah Doni. 

Saya berani menyebut angka 100%,  karena  tahun  lalu, Yudi Prabangkara, Asdep Infrastruktur dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi, bekunjung ke Bangka Selatan, meninjau proyek pelabuhan  dan kawasan industri Sadai,  mengatakan bahwa tanaman rerumputan bernama padi itu, bukan asli Nusantara. "Beras makanan raja-raja," katanya menuturkan. 

Mungkin karena faktor psikologi looking up, maka warga beralih dari tanaman   keras tropis Rumbia atau Sagu, Sukun,  ke padi.

"Sagu tak perlu dipupuk saban saat tanam."

"Sagu juga lebih rendah kadar gulanya."

"Sagu mengandung banyak serat."

Begitu Doni.

Saya telusuri ke belakang, jatuh cinta Doni kepada Sagu sudah lama. Sejak ia Panglima di Maluku, sudah mensosialisasikan makanan Sagu lebih menyehatkan.  "Lebih dari itu, kalau kita galakkan produksi Sagu, kita akan menghemat sebelas sampai dua belas triliun devisa setiap tahun. Karena Sagu bisa mensubtitusi gandum, terigu," paparnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun