Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahid Diplomat Berbudi

1 Januari 2021   16:23 Diperbarui: 1 Januari 2021   16:32 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di meja makan  keluarga Duta Besar ini,  setiap pagi  saya meng-update perkembangan kerja sosial, upaya kami mengurus kasus anak Indonesia tertahan. Wahid memberikan petunjuk ini itu, apa harus saya lakukan di tengah dominan waktu  kedutaan kita di Jazirah Arab, dominan terfokus ke banyak kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW)  bermasalah.

Saya pun menyimak bagaimana Wahid kemudian berupaya mencoba mengganti mengirim TKW kelas PRT menjadi kasir di Lulu Department Store.

Ada 33 hari total saya terlibat dalam kerja memulangkan Ziad, dan semua itu didukung penuh kedutaan dimotori Wahid.

Sejak itu kami selalu berkomunikasi. Ketika ia akan mengakhiri jabatan di UAE saya sempat bersama isteri, Sandra, ke sana. Kami pun menginap di  Wisma Duta, tidur di kamar di bawah, di mana bebarapa hari sebelumnya, menginap Alm., BJ Habibie di kamar sama. Di salah satu laci meja rias di kamar itu ada potongan tiket pesawat  mantan Presiden RI itu. Rupanya ia TIDAK  duduk di first class, cuma di business class saja. Potongan tiket itu masih kami simpan hingga kini.

"Pak Habibie diangkat anak oleh Keluarga Syekh Zayed."

"Karenanya kalau beliau kemari mendapat pengawalan khusus."

Dari Wahid pula saya mendapatkan kisah bagaimana Alm. Syekh Zayed sejatinya bangga kepada Habibie, karena membuat pesawat. Dan CN 235 produksi  PT Dirgantara Indonesia, ada dijadikan pesawat VVIP mereka berbadan bercat putih.

Banyak literair tentu dapat dituliskan.

Apalagi oleh seorang diplomat karir bertugas di beberapa negara, seperti Wahid.  Dalam posisi keduta-besaran, acap berlanggam amtenar, Wahid  ke luar pakem. Ia tak segan mengantar perpanjangan Passport sastrawan Achdiat Karta Mihardja, telah lama mukim  dan berpulang di Melbourne, Australia. Ia pun tak sungkan mendatangi mahasiswa tanah air fokal di Australia, di mana mereka acap "dipersulit" oleh kedutaan. Bagi Wahid semuanya kawan. Ia rajin bersilaturahim.

Indonesia butuh ribuan Wahid Supriyadi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun