"Kito pacak!"
"Kito pacak."
"Kito pacak."
Dodi Reza Alex (DRA), Presiden Sriwijaya, dari atas Jeep putih komando  terbuka bersama pemain mengarak piala Gubernur Kaltim. Dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II,  kendaraan  sulit dipacu kencang. Sambutan masyarakat  di jalanan sesak. Warga ingin  melihat piala, bahkan ingin meraih. Mereka ingin  menyimak para bintang lapangan dari dekat.  Kito pacak menggema. Hastag #KitoPacak di Sosmed Trending Topic.
Di sepanjang jalan sepeda motor mengular. Mereka semula bertujuan lain, dominan  melebur turut bersama arak-arakkan. Perjalanan menuju kawasan Pusat Olahraga Jakabaring, di mana  akan menjadi pusat pertandingan bagi Asian Games,  Agustus 2019 mendatang, terasa kian panjang.
Di pertengahan jalan,  DRA mendapatkan kabar bahwa neneknya, ibu dari Eliza Alex,  siang itu mendadak kritis berada di rumah sakit. Bisa dibayangkan keinginan hati DRA segera bergabung membesuk bersama keluarga. Di jelang tengah hari  matahari menyalak terik,  puluhan ribu asap  kendaraan menimpali wajah. Di beberapa ruas jalan angin tampak menerbangkan debu. Proses akhir pengerjaan LRT  Palembang, berdenyut 24 jam. Di suasana jalanan  demikian itu tak membuat wajah DRA berubah. Ia terus  tersenyum, ramah, melupakan gerah.
Di Jakabaring, warga menunggu pun padat. Semua seakan ingin meraih memeluk piala, bersalaman dengan bintang. Tak terkecuali lambaian tangan kepada DRA. Perjalanan di udara panas kian menyala. Sedianya DRA ingin sekali makan nasi bungkus bareng pemain dan supporter Sriwijaya FC, namun ia bergegas ke rumah sakit menjenguk neneknya kritis.
Saya simak di sepanjang jalan godaan kepada DRA tinggi. Ia dipancing memanfaatkan momentum  prosesi massal itu bagi kepentingan  promosi politik. Namun sedetik pun DRA tak memanfaatkan.  Ia dalam status cuti sebagai Bupati Musi Banyuasin. Saat ini ia  mencalonkan diri  sebagai Gubernur Suimatera Selatan. Bisa saja momen massa berjibun itu digunakannya untuk sekadar mengacungkan jari nomor urutnya sebagai kandidat Gubernur. Namun  hingga berpisah meninggalkan Jakabaring DRA hanya melanmbaikan tangan.
Keadaan justeru berbalik diterimanya. Oleh  lawan politik ada saja tudingan miring, misalnya,  membangun politik dinasti.
"Jika setiap orang boleh memilih jadi anak siapa, saya memilih jadi anak Ratu Inggris atau Raja Arab."
"Saya memang putera Alex Noerdin, kebetulan Gubernur Sumsel saat ini," kata DRA.