Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Bukit Jaddih dan Arosbaya, Bangkalan, Perlu Sentuhan Edukasi

24 Maret 2017   16:56 Diperbarui: 25 Maret 2017   01:00 19923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang interior bukit Arosbaya (koleksi pribadi)
Ruang interior bukit Arosbaya (koleksi pribadi)
Bayangan saya saat kecil tentang bukit kapur, sama seperti kondisi kemarin itu.  Jadinya, saya mencari sendiri, menebak-nebak tentang apa yang sedang terjadi.

Wisata bukit Jaddih dan Arosbaya perlu diberi sentuhan edukasi, khususnya perihal geologi.  Beberapa informasi yang pasti memberi kesan kepada pengunjung antara lain:

  • Faktor keselamatan. Pengunjung atau wisatawan perlu diberitahukan tentang aspek keamanan, jam buka obyek wisata, lokasi-lokasi yang berbahaya, lokasi yang sedang ditambang, termasuk pembatasan jumlah kunjungan.  Informasi keselamatan ini penting agar pengunjung dapat menentukan sikap dan menyesuaikan baik untuk keselamatan maupun keberlanjutan pengelolaan.
  • Manfaat tambang batu kapur.  Pengunjung perlu diberitahu sifat-sifat fisika dan kimia batu kapur, kandungan kimia dan diversifikasi pemanfaatan batu kapur.  Peran iptek sangat penting agar kapur memberi nilai tambah yang tinggi serta upaya konservasi penambangan batu kapur.  Sejauh ini manfaat ekonomi penambangan batu kapur mengalir kepada siapa saja.  
  • Potensi penambangan.  Jumlah kandungan batu kapur di kedua bukit, dan di seluruh Madura, perlu diinformasikan kepada wisatawan.  Ini menjadi pengetahuan untuk membangun sikap pengunjung agar timbul kesadaran tentang konservasi lingkungan.
  • Metode penambangan.  Penduduk menggunakan chainsaw, atau mesin pemotong untuk menambang batu kapur.  Batuan kapur kemudian dibawa dengan mobil atau diangkat/dipikul.  Metode ini perlu disampaikan kepada wisatawan, termasuk kelemahan dan kerugiannya.

Metode penambangan (koleksi pribadi)
Metode penambangan (koleksi pribadi)
  • Pengelolaan wisata.  Bukit kapur ini sejauh mana dikelola dalam aspek iptek, agar memberi manfaat dalam jasa wisata.  Bukan tidak mungkin, suatu saat penambangan dihentikan karena bahan bakunya habis, dan kemudian wisatanya yang berkembang.  Iptek perihal kapur dipastikan memberi manfaat dan nilai tambah yang tinggi dalam jasa wisata.

Malang, 24 Maret 2017

Penulis menulis buku: 

  • Iwan Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 978-602-9033-31-1 
  • Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Cetakan Ulang. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta. ISBN 979-3330-90-2 
  • Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman. ISBN 978-602-1680-13-1 
  • Iwan Nugroho. 2016. Kepemimpinan: Perpaduan Iman, Ilmu dan Akhlak. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 9786022296386

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun