Kembalinya Prabowo ke panggung politik sebagai presiden mengundang kekhawatiran tentang potensi kembalinya militerisme. Meskipun latar belakangnya sebagai mantan jenderal dapat meningkatkan pengaruh militer, penting untuk diingat bahwa Indonesia telah mengalami konsolidasi demokrasi yang signifikan sejak Reformasi. Prabowo harus menavigasi dinamika politik yang kompleks, menjaga keseimbangan antara kepentingan militer dan sipil, serta memastikan dukungan dari berbagai kelompok politik dan masyarakat pada program emasnya.
Metamorfosa Politik: Strategi Sementara atau Jangka Panjang?Â
Kemampuan Prabowo untuk beradaptasi dan menjalin hubungan baik dengan Jokowi sering dianggap sebagai bentuk "bunglon politik." Ini menunjukkan fleksibilitas politiknya. Apakah ini strategi jangka panjang atau langkah pragmatis, masih menjadi perdebatan. Prabowo harus menjelaskan dengan jelas visi jangka panjangnya untuk Indonesia, apakah itu merupakan strategi untuk memperkuat posisinya atau bagian dari identitas politiknya yang lebih luas.Â
Bahwa bunglon politik ini menjadi tren, karena pada saat kampanye mereka oposan atau saling menyalahkan program sebelah. Sekarang mengapa berubah program pemerintahannya atau ikutan mayoritas atau pemenang yang dulu sempat disalahkan semua? Berarti, apakah tidak ada kekonsistenan dalam perpolitikan Indonesia?
Potensi dan Tantangan Prabowo: Membangun Kesejahteraan dan KeadilanÂ
Prabowo memiliki potensi yang signifikan dalam upayanya untuk mensejahterakan rakyat dan memperkuat keadilan. Pengalaman militernya dapat menunjukkan bukti awal dalam memberikan kesejahteraan anak buahnya semua. Karir militernya ditunjukkan dari performance team Mawar yang tidak menciptakan kestabilan tetapi kekerasan atau ketidak  stabilan, sementara program-program sosial seperti swasembada pangan tentunya tercermin dari performanya waktu menjadi ketua Himpunan Tani. Sedangkan program makan siang gratis menunjukkan sederhananya bahasa politik yang mudah dipahami rakyat, walaupun komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat mungkin dapat saja berupa tunjangan kemiskinan saja, untuk menghapuskan angka kemiskinan dari pendapatan yang layak untuk sekedar bertahan hidup. Namun, catatan HAM dan tantangan geopolitik tetap menjadi isu penting. Keberhasilan Prabowo akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menavigasi tantangan ini sambil menjaga komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan.Â
Modal Organisasi dan Korupsi: Menilai Komitmen BaruÂ
Kabinet Indonesia Maju yang penuh nuansa korupsi menjadi catatan penting. Dengan terpilihnya Prabowo, ada kekhawatiran bahwa praktik-praktik korupsi mungkin akan berlanjut. Prabowo perlu menunjukkan komitmen nyata untuk memberantas korupsi dan memperkuat institusi anti-korupsi seperti KPK. Dukungan dari masyarakat dan partai politik akan menjadi kunci dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.Â
Harapan Baru: Melampaui Pencapaian JokowiÂ
Rakyat Indonesia memiliki harapan tinggi terhadap independensi Prabowo untuk merubah kebijakan Jokowi yang secara ekonomis kurang, dengan mulai memperkenalkan poin poin perubahan baru yang mampu menjadikan kebijakan benar benar emas. Perlu digalakkan berbagai program kemandirian seperti swasembada pangan dan pemberantasan korupsi, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan terasa peningkatannya. Namun, masa lalu terkait HAM dan hambatan korupsi masih menjadi tantangan utama, karena makin maraknya bargaining antara surat penyidikan korupsi dan dukungan pada pemerintahan eksekutif, yang jelas menghambat kemandirian maupun kesuksesannyaÂ
Kemungkinan Independensi: Menavigasi Hubungan dengan JokowiÂ