Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

2025 -2029 Sejahtera, Adil, Demokrasi & Tanpa Korupsi

15 Agustus 2024   05:04 Diperbarui: 16 Agustus 2024   00:46 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembalinya Prabowo ke panggung politik sebagai presiden mengundang kekhawatiran tentang potensi kembalinya militerisme. Meskipun latar belakangnya sebagai mantan jenderal dapat meningkatkan pengaruh militer, penting untuk diingat bahwa Indonesia telah mengalami konsolidasi demokrasi yang signifikan sejak Reformasi. Prabowo harus menavigasi dinamika politik yang kompleks, menjaga keseimbangan antara kepentingan militer dan sipil, serta memastikan dukungan dari berbagai kelompok politik dan masyarakat pada program emasnya.

Metamorfosa Politik: Strategi Sementara atau Jangka Panjang? 

Kemampuan Prabowo untuk beradaptasi dan menjalin hubungan baik dengan Jokowi sering dianggap sebagai bentuk "bunglon politik." Ini menunjukkan fleksibilitas politiknya. Apakah ini strategi jangka panjang atau langkah pragmatis, masih menjadi perdebatan. Prabowo harus menjelaskan dengan jelas visi jangka panjangnya untuk Indonesia, apakah itu merupakan strategi untuk memperkuat posisinya atau bagian dari identitas politiknya yang lebih luas. 

Bahwa bunglon politik ini menjadi tren, karena pada saat kampanye mereka oposan atau saling menyalahkan program sebelah. Sekarang mengapa berubah program pemerintahannya atau ikutan mayoritas atau pemenang yang dulu sempat disalahkan semua? Berarti, apakah tidak ada kekonsistenan dalam perpolitikan Indonesia?

Potensi dan Tantangan Prabowo: Membangun Kesejahteraan dan Keadilan 

Prabowo memiliki potensi yang signifikan dalam upayanya untuk mensejahterakan rakyat dan memperkuat keadilan. Pengalaman militernya dapat menunjukkan bukti awal dalam memberikan kesejahteraan anak buahnya semua. Karir militernya ditunjukkan dari performance team Mawar yang tidak menciptakan kestabilan tetapi kekerasan atau ketidak  stabilan, sementara program-program sosial seperti swasembada pangan tentunya tercermin dari performanya waktu menjadi ketua Himpunan Tani. Sedangkan program makan siang gratis menunjukkan sederhananya bahasa politik yang mudah dipahami rakyat, walaupun komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat mungkin dapat saja berupa tunjangan kemiskinan saja, untuk menghapuskan angka kemiskinan dari pendapatan yang layak untuk sekedar bertahan hidup. Namun, catatan HAM dan tantangan geopolitik tetap menjadi isu penting. Keberhasilan Prabowo akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menavigasi tantangan ini sambil menjaga komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan. 

Modal Organisasi dan Korupsi: Menilai Komitmen Baru 

Kabinet Indonesia Maju yang penuh nuansa korupsi menjadi catatan penting. Dengan terpilihnya Prabowo, ada kekhawatiran bahwa praktik-praktik korupsi mungkin akan berlanjut. Prabowo perlu menunjukkan komitmen nyata untuk memberantas korupsi dan memperkuat institusi anti-korupsi seperti KPK. Dukungan dari masyarakat dan partai politik akan menjadi kunci dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. 

Harapan Baru: Melampaui Pencapaian Jokowi 

Rakyat Indonesia memiliki harapan tinggi terhadap independensi Prabowo untuk merubah kebijakan Jokowi yang secara ekonomis kurang, dengan mulai memperkenalkan poin poin perubahan baru yang mampu menjadikan kebijakan benar benar emas. Perlu digalakkan berbagai program kemandirian seperti swasembada pangan dan pemberantasan korupsi, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan terasa peningkatannya. Namun, masa lalu terkait HAM dan hambatan korupsi masih menjadi tantangan utama, karena makin maraknya bargaining antara surat penyidikan korupsi dan dukungan pada pemerintahan eksekutif, yang jelas menghambat kemandirian maupun kesuksesannya 

Kemungkinan Independensi: Menavigasi Hubungan dengan Jokowi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun